Jokowi Tak Akan Impor Beras hingga Akhir 2021, tapi Ada Syaratnya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Pemerintah akan menahan impor beras hingga Juni

oleh Tira Santia diperbarui 21 Apr 2021, 12:38 WIB
Presiden Joko Widodo didampingi Menhan Prabowo Subianto memberikan keterangan saat meninjau lahan yang akan dijadikan "Food Estate" atau lumbung pangan baru di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020). (Foto:Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Pemerintah akan menahan impor beras hingga Juni bahkan hingga akhir tahun, jika produksi beras di Indonesia bagus.

“Pemerintah tadi sudah saya sampaikan bahwa sebetulnya tidak senang dan tidak suka yang namanya impor beras,” kata Jokowi dalam kunjungannya ke Desa Wanasari, Indramayu, Rabu (21/4/2021).

Dari pernyataan tersebut, Jokowi menegaskan bukan berarti Indonesia tidak butuh impor beras selamanya. Melainkan Indonesia masih butuh impor beras jika terjadi suatu keadaan darurat yang memaksa tetap harus impor.

“Tetapi karena itung-itungan banyak yang kena banjir, kemudian pandemi kadang-kadang memang itung-itungan kalkulasi itu, waduh ini kurang, sehingga perlu tambahan untuk cadangan. Tapi kemarin sudah kita putuskan bahwa sampai Juni tidak ada impor Insya Allah nanti juga sampai akhir tahun kalau kita tahan produksinya bagus. Berarti juga tidak akan impor,” ungkapnya.

Adapun dalam kunjungannya untuk melihat proses panen di ke Wanasari, Indramayu. Jokowi menilai produksi panen beras di sana bagus, bahkan hasilnya mencapai 7 sampai 8 ton.

Disamping itu, harga gabahnya pun sudah naik menjadi Rp 4.200. Tentunya itu kabar baik bagi para petani. Namun, disisi lain Presiden Jokowi sempat mendapatkan keluhan dari petani-petani terkait kesulitan mencari pupuk bersubsidi.

“tadi ada keluhan dari para petani misalnya harga pupuk subsidi terutama yang masih sering hilang pupuknya sulit dicari. Ini masukan yang baik,” ujar Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Keluhan Petani

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi arahan saat menyalurkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada seribu warga Depok, Jawa Barat, Selasa (12/2). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Selain itu, para petani juga mengeluhkan sulitnya mencari tenaga kerja untuk panen. Oleh karena itu, Jokowi berencana akan memberikan bantuan berupa mesin combine untuk mempermudah dan mempercepat proses panen bagi para petani di Wanasari.

“Pada saat panen bersamaan itu kesulitan dalam tenaga kerja untuk panen. Sehingga tadi para petani menginginkan untuk diberikan combine, dan sudah saya iyakan termasuk traktor dan akan segera dikirim,” katanya.

Demikian, Jokowi menegaskan, pihaknya ingin terus membangun sebuah pertanian yang semakin baik produksinya dan diharapkan padi akan menjadi sebuah ketahanan pangan bagi negara Indonesia. “Tentu saja kita juga ingin swasembada,” pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya