Ketika Sambusa Beri Kebahagiaan Ramadhan di Yaman

Warga Yaman, menceritakan kegembiraan mereka ketika bisa menyantap sambusa, sebagai menu buka puasa.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 22 Apr 2021, 20:00 WIB
Suasana bulan puasa Ramadhan di Masjid Sanaa, Yaman (16/4/2021). Umat Muslim di Yaman percaya bahwa kohl atau celak mampu membersihkan dan melindungi mata dari berbagai penyakit. (AFP/ Mohammed Huwais)

Liputan6.com, Sanaa- Bulan suci Ramadhan membangkitkan semangat umat Islam berbagai negara dan wilayah di dunia, ketika makanan tertentu menjadi kenangan indah.

Membayangkan berbuka puasa Ramadhan dengan camilan sambusa - pastry goreng yang gurih yang populer di Yaman, membuat seorang warga bernama Issa Al-Shabi gembira.

Di jalan-jalan di Ibu Kota Sanaa, yang ramai dengan pembeli yang membeli makanan lezat untuk buka puasa, Issa Al-Shabi pun salah satu diantara mereka yang antusias.

"Sambusa adalah makanan yang enak, dan rasanya enak,” katanya, seperti dilansir Arab News, Kamis (22/4/2021). 

"Terutama selama bulan yang diberkati ini," ujar Issa Al-Shabi.

Sambusa yang diisi dengan sayuran atau daging ditemukan di berbagai negara Timur Tengah dan serupa dengan samosa yang ada di negara-negara Asia Selatan.

Di Yaman, sambusa adalah tradisi makanan yang sangat digemari dan merupakan peluang bisnis bagi mereka yang mempunyai resep terbaiknya.

"Orang-orang bersaing untuk mendapatkan sambusa terbaik," kata Issa Al-Shabi.

Ia juga menceritakan, bahwa toko-toko makanan yang terkenal dengan kebersihannya, keterampilan stafnya, dan kualitas bahan-bahannya dipenuhi dengan pelanggan yang berdesak-desakan.


Warga Yaman Gemari Sambusa Sebagai Menu Buka Puasa

Pengunjung berbelanja bahan makanan dan persediaan saat mereka mempersiapkan diri seminggu menjelang bulan suci puasa Ramadan di supermarket di ibu kota Yaman, Sanaa, Selasa (6/4/2021). (AFP Photo/Mohammed Huwais)

Diketahui bahwa, Yaman telah menghadapi perang selama enam tahun dan membuat jutaan orang mengalami kelaparan, termasuk beberapa wilayah sekitarnya.

Negara ini memang memiliki persediaan makanan, tetapi krisis ekonomi yang parah telah membuat harga makanan meroket di luar jangkauan banyak orang.

Bagi orang Yaman yang mampu berbelanja, kegembiraan dalam memakan sambusa yang lezat, atau baklava manis adalah inti dari pengalaman Ramadhan.

Camilan tradisional ini, dinikmati saat buka puasa.

"Anda bisa menganggapnya sebagai salah satu makanan utama. Orang-orang mendambakannya setelah berbuka puasa, setelah lelah, dan haus," jelas Fouad al-Kebsi, penyanyi populer di Yaman, yang duduk bersama keluarga dan teman-temannya untuk berbagi manisan saat buka puasa.

 


Infografis Aman Berpuasa Saat Pandemi COVID-19

Infografis Aman Berpuasa Saat Pandemi COVID-19 (Liputan6.com/Triyasni)

Saksikan Video Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya