Survei IPS: Sri Mulyani Jadi Salah Satu Menteri dengan Kinerja Paling Memuaskan

Menteri Keuangan Sri Mulyani menempati posisi kedua dengan jumlah suara 45 persen.

oleh Athika Rahma diperbarui 21 Apr 2021, 18:30 WIB
Menteri Keuanga Sri Mulyani Indrawati (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesian Presidential Studies (IPS) menggelar survei kepuasan kinerja pemerintah periode Maret hingga April 2021. Dalam survei ini terdapat permintaan persepsi mengenai menteri dengan kinerja paling baik. 

Direktur Eksekutif IPS Nyarwi Ahmad mengatakan, survei telah dilakukan dengan metode wawancara tatap muka kepada 1.200 responden. Posisi teratas diduduki oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan jumlah persepsi publik yang puas mencapai 51,4 persen.

Sementara Menteri Keuangan Sri Mulyani menempati posisi kedua dengan jumlah suara 45 persen.

"Nah berikutnya, nama menteri yang apresiasi kinerjanya di atas 30 persen itu bertambah, karena pada data tahun lalu, itu hanya 5 menteri yang kinerjanya tingkatnya di atas 30 persen," ujar Nyarwi dalam diskusi virtual, Rabu (21/4/2021).

Di peringkat selanjutnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini maju dengan jumlah 41,2 persen suara, menggeser Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang saat ini berada di peringkat 5 dengan 37,5 persen.

Di atas Nadiem, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berhasil menduduki peringkat 4 dengan jumlah suara 39 persen. Menteri BUMN Erick Thohir sendiri menduduki peringkat 6 dengan skor 33,6 persen.

Sementara, posisi terakhir didapuk oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dengan skor 14 persen.

"Dan data lain ialah, peran Menteri Koordinator itu tidak terlalu kelihatan. Hanya Pak Mahfud, Menkopolhukam. Justru menteri-menteri sosial, ekonomi, parekraf, BUMN itu lebih menonjol," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sri Mulyani Dinobatkan Jadi Tokoh Perempuan Inspiratif dalam Anugerah Perempuan Hebat Indonesia 2021

Menteri Keuanga Sri Mulyani Indrawati (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebelumnya, Menteri Keuangan (menkeu) Sri Mulyani Indrawati dinobatkan sebagai tokoh perempuan inspiratif dalam acara Anugerah Perempuan Hebat Indonesia 2021. Gelaran ini diadakan oleh Liputan6.com untuk memberikan apresiasi kepada perempuan Indonesia dalam rangka memperingati hari Kartini.

Pemimpin Redaksi Liputan6.com Irna Gustiawati menjelaskan, Anugerah Perempuan Hebat 2021 adalah gelaran di tahun ketiga yang diselenggarakan liputan6.com. Acara ini bertujuan memberikan apresiasi kepada perempuan Indonesia yang telah memberikan kontribusi positif untuk lingkungan dan masyarakat yang dampaknya turut memajukan bangsa Indonesia.

"Upaya yang dilakukan ini, kami namakan sebagai aksi Perempuan Hebat Indonesia karena pada akhirnya memberikan contoh, semangat dan inpirasi untuk semua perempuan Indonesia, " jelas Irna, Rabu (21/4/2021).

Perjuangan dan aksi nyata Perempuan Hebat Indonesia yang terpilih ini sangat sesuai dengan pemikiran dan gagasan Kartini yang tak lekang dimakan zaman.

Selain Sri Mulyani, beberapa tokoh lain juga mendapat apresiasi di ajang ini. Berikut daftarnya:

- Retno Marsudi, Tokoh Perempuan Inspiratif

-I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Tokoh Perempuan Inspiratif

- Handayani, Tokoh Perempuan Inspiratif

- Hasto Wardoyo, Tokoh Indonesia Bebas Stunting.

Dalam gelaran yang diadakan secara live streaming ini, Sri Mulyani juga sempat membacakan salah satu Surat Kartini. Sri Mulyani membacakan Surat Kartini kepada N.v.Z. yang aslinya dimuat dalam Kolonial Weekblad (Mingguan Kolonial) tertanggal 25 Desember 1902.

Berikut cuplikan isi surat Kartini yang dibacakan oleh Sri Mulyani tersebut:

Harapan kami, tolonglah, bantulah kami agar usaha kami berguna bagi bangsa kami dan terutama bagi kaum perempuan bangsa itu. Beban berat yang diletakkan di atas bahunya oleh adat lama turun temurun," begitu Sri Mulyani membuka.

Pembacaan narasi Surat Kartini ini untuk mengenang kepedulian Kartini terhadap nasib kaumnya. Tergambar salah satunya melalui surat-surat yang dilayangkan untuk para sahabat di Eropa pada awal abad 20.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya