Liputan6.com, Tangerang Berjalan-jalan ke destinasi wisata dalam kota sambil berburu kuliner untuk berbuka puasa menjadi pilihan menarik untuk mengisi waktu ngabuburit. Di Kota Tangerang, ada banyak pilihan kampung tematik yang bisa dijadikan tujuan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak.
Dalam berbagai kesempatan, Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, pembentukan kampung-kampung tematik diharapkan dapat merubah kondisi lingkungan menjadi lebih baik dan tertata. Kampung tematik juga diharapkan menjadi titik awal perbaikan lingkungan sekaligus mengangkat potensi sosial ekonomi masyarakat.
Advertisement
"Saya berharap dengan terciptanya kampung-kampung tematik, kondisi lingkungannya bisa lebih baik dan tertata, masyarakatnya juga jadi lebih guyub dan lebih peduli lagi terhadap lingkungan sekitarnya," kata Arief.
Nah, berikut 5 kampung tematik di Kota Tangerang yang bisa dikunjungi sembari menunggu waktu berbuka puasa.
1. Kampung Pink
Kampung Pink ini terletak di Kelurahan Tanah Tinggi Kecamatan Tangerang ini, bersolek bak galeri lukis jalanan yang penuh warna warni, cocok untuk pengunjung yang hobi berswa foto. Berbagai macam jenis mural dan lukisan ada di kampung ini. Mulai dari tokoh-tokoh negara, kampanye virus Covid-19 sampai lukisan lingkungan ada semua.
Warga setempat menjadikan tembok pembatas lintasan rel kereta api Bandara Soekarno-Hatta dengan pemukiman ini sebagai media lukis. Uniknya, permukaan yang tidak rata, malah lukisan mural tersebut tampak seperti tiga dimensi.
Dulu, kampung pink terkenal dengan para bandit dan angka kriminal yang tinggi. Namun, warga berbenah dan memperbaiki lingkungan sehingga cocok untuk dikunjungi sebagai kawasan wisata Kampung Pink.
"Menarik, sangat menarik. Karena kampungnya ditata dan dipercantik dengan mural yang tematik, ada yang temanya keagamaan, tentang kota, Covid-19 dan tema - tema lainnya," ujar Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah saat berkunjung ke Kampung Pink baru-baru ini.
Arief juga mengapresiasi keguyuban dari masyarakat Kampung Pink dalam menciptakan suasana kampung yang penuh warna dan juga karya seni yang nantinya bisa meningkatkan kualitas ekonomi warganya. Saat berkunjung ke kampung pink, pengunjung diwajibkan memakai masker, mencuci tangan di tempat yang disediakan, hingga menjaga jarak.
2. Kampung Bekelir
Kampung Bekelir mengusung konsep Heterogenitas Masyarakat Tangerang yang diwujudkan dalam harmonisasi warna yang menghiasi tembok rumah warga yang berada di persis di pinggir Kali Cisadane, yang menjadi sumber penghidupan masyarakat Kota Tangerang.
Konsep Kampung Bekelir diinisiasi oleh berbagai lapisan masyarakat Kota Tangerang mulai dari seniman, budayawan dan juga wartawan, ulama bahkan LSM. Secara bersama mereka ingin mengenalkan keragaman budaya yang ada di Kota Akhlakul Karimah kepada khalayak.
Kampung yang pernah dianugerahi Pesona Indonesia ini tampak warna-warni dari atap, kemudian terlihat menarik karena ratusan karya mural yang menghiasi tembok sekitar 300 rumahnya, membuat kampung yang dahulu kumuh ini, menjadi wisata ikonik milik Kota Tangerang. Seperti kampung tematik yang lain, pengunjung diwajibkan memakai masker, mencuci tangan di tempat yang disediakan, hingga menjaga jarak.
Advertisement
3. Kampung Markisa
Salah satu kelurahan yang dinilai berhasil berhasil adalah Kampung Markisa yang berada di Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Karawaci. Kampung tersebut kini menjadi salah satu destinasi wisata kebanggaan masyarakat Kota Tangerang.
“Di sini ada kuliner, ada juga kerajinan hasil kreativitas warga. Pengunjung pun bisa berbelanja tanaman hidroponik di kampung ini,” kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.
Kampung Markisa menawarkan wisata edukasi yang menyenangkan bagi warga Kota Tangerang dan sekitarnya. Kampung Markisa menawarkan destinasi wisata edukasi yang lumayan lengkap. Selain ada wisata kuliner khas Kampung Markisa seperti Miredagi (Mie Rebus dan Ginseng.
Wisatawan juga bisa melihat berbagai mural dan rumah warga yang bercat warna-warni. Tentunya hal itu sangat instagramable. Pengunjung juga bisa membeli miniatur landmark Kota Tangerang. Seperti jam gede jasa serta miniatur Kampung Berendeng yang dibuat oleh warga Kampung Markisa. Untuk mencegah penularan covid-19, pengunjung harus tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan di tempat yang disediakan, hingga menjaga jarak.
4. Kampung Batik
Bagi pecinta batik, berkunjung ke Kampung Batik Mayang adalah pilihan tepat. Berlokasi di Jalan Mayang II, RT2/RW11, Larangan Selatan, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, kampung ini mempunyai keunikan tersendiri, karena dinding di kampung ini dihiasi lukisan-lukisan mural batik khas Kota Tangerang.
Hampir semua dindingnya dilukis dengan batik menjadikan kawasan ini disebut Kampung Batik Mayang. Kampung Batik Mayang terbentuk pada pertengahan tahun 2017 oleh warga setempat yang memiliki kegemaran melukis Hingga akhirnya para warga berinisiatif untuk membuat lukisan mural bermotif batik di sepanjang dinding kampung tersebut.
Advertisement
5. Kampung Grenpul
Bagi pecinta tanaman hidroponik, bisa berkunjung ke Kampung Gerendeng Pulo (Grenpul) yang terletak di Kelurahan Gerendeng Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang. Kampung ini merupakan bagian dari program Kampung PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) sudah diterapkan sejak tahun 2016 hingga tahun 2018 di 152 RW di Kota Tangerang.
Kampung yang diresmikan pada tanggal 07 Januari 2018 ini dikenal dengan kebersihan lingkungannya. Pengunjung bisa melihat kebun hidroponik yang dikelola oleh warga Grenpul seperti sawi pagoda, kangkung, pokcoy, dan aneka sayur mayur lainnya.
Kampung Grenpul pernah meraih juara 1 PHBS tingkat Provinsi Banten dengan berbagai inovasi seperti adanya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), Satu rumah satu biopori dengan total 131 lubang biopori, vertikal garden pelangi, kelompok tani dan kebun hidroponik. Saat ke sini, jangan lupa untuk berswafoto bersama aneka kebun hidroponik.
Selain kelima kampung tematik tersebut, tentu saja masih ada banyak kampung tematik lain yang bisa dikunjungi saat berada di Kota Tangerang, sembari menunggu waktu berbuka puasa. Jangan lupa, saat berkunjung ke Kampung Tematik di Kota Tangerang harus menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
(*)