Digitalisasi di Pasar Belum Maksimal

Upaya transformasi di pasar dengan digitalisasi yang digalakkan belum bisa direalisasikan secara maksimal.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Apr 2021, 20:45 WIB
Warga berbelanja di salah satu toko SRC di Tangerang, Jumat (06/11/2020). Toko kelontong masa kini, SRC mengembangkan program #BersamaMelangkahMaju selama masa pandemi Covid-19 menjadikan SRC sebagai katalisator penguatan ekonomi mikro. (Liputan6.com/Pool/SRC)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arif Nasrudin mengakui digitalisasi di pasar belum maksimal. Para pedagang pasar dan juga pembeli belum memanfaatkan berbagai fasilitas yang sebesarnya sudah ada. 

"Transformasi digital ini belum maksimal," kata Arif dalam Dialog Rabu Utama: Geliat Transaksi Setelah Vaksinasi, Jakarta, Rabu (21/4/2021).

Percepatan yang dilakukan masih jauh dari harapan. Sebab sumber daya manusia (SDM) dan pengetahuan masyarakat pasar masih belum bisa didorong ke arah digitalisasi.

Masyarakat pasar masih butuh sosialisasi dan pendampingan untuk mewujudkan tranformasi digital. "Percepatan ini tidak sesuai karena SDM dan pengetahuan masih terbatas," kata dia.

Untuk itu, program vaksinasi menjadi salah satu harapan untuk bergerak ke arah pemulihan. Semua pihak, kata Arif sebaiknya menaruh perhatian lebih pada vaksinasi untuk masyarakat pasar.

"Ekspetasi kami ini jadi konsen semua pemangku kepentingan karena masyarakat sedang terhimpit ekonomi," kata dia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com


30 Ribu Lebih Pedagang Pasar Tanah Abang Sudah Divaksin Covid-19

Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pedagang di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Kamis (25/2/2021). Menkeu Sri Mulyani optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini ada pada 4,5-5,3 persen karena adanya dukungan program vaksinasi COVID-19 sebagai penentu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arif Nasrudin mengatakan lebih dari 30 ribu pedagang Pasar Tanah Abang yang menerima vaksin Covid-19. Angka ini melonjak dua kali lipat yang ditargetkan yakni 15 ribu pedagang pasar.

"Kita sudah 30 ribuan lebih di Tanah Abang (yang terima vaksin). Awalnya kita cuma targetkan 15 ribu pedagang pasar," kata Arif dalam Dialog Rabu Utama: Geliat Transaksi Setelah Vaksinasi, Jakarta, Rabu (21/4).

Arif mengatakan membludaknya minat pedagang pasar untuk mendapatkan vaksinasi tidak terlepas dari komunikasi yang dilakukan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Selain itu, testimoni dari mulut ke mulut pedagang pasar membuat antusias terhadap vaksinasi ini menjadi tinggi.

"Vaksinatoe juga sampaikan keamanan vaksin dan hasil mulut ke mulut pedagang pasar ini membuat jumlah peminatnya banyak," kata dia.

Vaksinasi yang sama juga akan dilakukan untuk pedagang Pasar Kebayoran Lama dan Pasar Mayestik di Jakarta Selatan. Program ini diharapkan bisa membantu pelaku UMKM di pasar untuk bisa mulai bangkit.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya