Fakta-Fakta Harbolnas Ramadan Mulai H-10 Lebaran, Belanja Produk Lokal Gratis Ongkir

Pemerintah menggelar Program Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) Ramadan untuk meningkatkan konsumsi masyarakat.

oleh Athika Rahma diperbarui 22 Apr 2021, 09:00 WIB
Dalam Harbolnas 12.12 nanti, Shopee Indonesia garansi harga termurah. Jika temukan lebih murah, akan selisihnya akan diganti 12 kali lipat. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menggelar Program Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) Ramadan untuk meningkatkan konsumsi masyarakat.

Dalam program Harbolnas ini, pemerintah akan menanggung biaya pengiriman barang yang dipesan masyarakat. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, ongkos kirim belanja di program ini akan ditanggung oleh pemerintah atau platform digital.

Lantas, barang apa saja yang bisa dibeli dan mendapat gratis ongkir di program ini? Kapan periodenya? Bagaimana cara mendapatkannya?

Simak rangkuman Liputan6.com terkait Harbolnas Ramadan berikut Ini:

1. Berlangsung 5 Hari

Airlangga bilang, program Harbolnas Ramadan ini akan digelar selama 5 hari menjelang Idulfitri, tepatnya H-10 hingga H-6 idul fitri.

Harbolnas ini bekerjasama dengan asosiasi, platform digital, pelaku UMKM, produsen lokal, dan para pelaku logistik lokal untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.

"Dengan demikian Pemerintah berharap bahwa dalam situasi Bulan Ramadan terjadi peningkatan konsumsi. Oleh karena itu Pemerintah mendorong bahwa tidak mudik tetapi bisa mengirim barang ke daerah. Pemerintah yang tanggung ongkosnya," ujar Menko Airlangga.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


2. Hanya Berlaku untuk Produk Dalam Negeri

Calon Konsumen membuka aplikasi situs belanja online di Kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Konsumen berburu diskon di salah satu situs jual beli online yang menawarkan beragam potongan harga khusus pada hari belanja online nasional (Harbolnas). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kendati, ada syarat barang-barang apa saja yang mendapatkan gratis ongkir dari program Harbolnas ini. Barang yang dibeli haruslah produk buatan dalam negeri.

Artinya jika, pembelian produk dari luar negeri maka ongkos kirim tetap akan ditanggung pribadi bukan pemerintah.

"Diutamakan untuk produk dalam negeri, ongkir ditanggung pemerintah dalam bentuk subsidi," kata Airlangga.


3. Anggaran Rp 500 Miliar

Calon Konsumen membuka aplikasi situs belanja online di Kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Konsumen berburu diskon di salah satu situs jual beli online yang menawarkan beragam potongan harga khusus pada hari belanja online nasional (Harbolnas). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Airlangga juga menyebutkan, pemerintah bakal menyiapkan anggaran sebesar Rp 500 miliar untuk subsidi ongkir Harbolnas jelang Lebaran nanti.

"Untuk hari belanja nasional melalui online itu ditujukan untuk produk nasional, dan pemerintah akan mensubsidi ongkos kirim, sehingga pemerintah menyiapkan Rp 500 miliar," ujar Airlangga.


4. PNS Diharapkan Ramaikan Harbolnas

Calon Konsumen membuka aplikasi situs belanja online di Kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Konsumen berburu diskon di salah satu situs jual beli online yang menawarkan beragam potongan harga khusus pada hari belanja online nasional (Harbolnas). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Seiring dengan akan digelarnya Harbolnas, pemerintah juga mendorong partisipasi para PNS untuk belanja online dengan THR yang mereka dapatkan.

Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan, pemerintah berencana agar dapat membayarkan THR tersebut H-10 sebelum Lebaran 2021.

"Kita berharap untuk lebaran tahun ini (THR) dapat dibayarkan pada H-10, supaya menambah daya beli masyarakat untuk melakukan belanja lebaran," katanya.

Di sisi lain, pemeruntah mencanangkan program Harbolnas Ramadhan pada H-10 hingga H-6 Lebaran. Dengan adanya kebijakan larangan mudik, ditambah jika THR cair, diharapkan para PNS bisa meramaikan Harbolnas demi mendongkrak konsumsi rumah tangga.

"Seperti disampaikan Pak Menko (Airlangga Hartarto) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kita, terutama di Q2-2020, untuk Lebaran kali ini, di tengah kebijakan kita untuk peniadaan mudik, kita akan mendorong masyarakat tetap berbelanja Lebaran agar mendukung ekonomi kita," tambah Sesmenko.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya