Kabupaten Bogor Bakal Mulai Pembelajaran Tatap Muka di Daerah Susah Sinyal Internet

Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor berencana memulai pembelajaran tatap muka di daerah terpencil yang sulit terjangkau jaringan seluler dan internet atau blank spot.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 22 Apr 2021, 08:26 WIB
Suasana saat siswa mengikuti pembelajaran tatap muka di salah satu ruang kelas SDN Pulogadung 07, Jakarta, Rabu (7/4/2021). Dinas Pendidikan DKI Jakarta hari ini mulai menggelar pembelajaran tatap muka di sejumlah sekolah. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Bogor - Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor berencana memulai pembelajaran tatap muka di daerah terpencil yang sulit terjangkau jaringan seluler dan internet atau blank spot.

Namun, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Atis Tardiana tidak merinci daerah mana saja blank spot itu. Dia mengatakan, pihaknya tengah menggodoknya.

"Untuk PTM di daerah susah sinyal akan kami rumuskan bersama dengan pihak-pihak terkait," kata Atis soal pembelajaran tatap muka di daerah susah sinyal itu, Rabu 21 April 2021.

Sementara itu, Pemkab Bogor akan memperpanjang uji coba pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) bagi 170 sekolah. Belajar tatap muka di sekolah akan diperpanjang hingga 3 Mei.

"Karena PPKM diperpanjang, jadi kami juga akan memperpanjang PTMT," ujar Atis.

Menurut dia, tidak ada penambahan jumlah sekolah yang melaksanakan belajar tatap muka di sekolah sejak 15 Maret 2021 lalu.

170 sekolah itu tersebar di 40 kecamatan dari semua jenjang, mulai dari SD, SMP/MTs, hingga SMA/MA, dan MI.

"Tetapi setiap kecamatan masing-masing hanya satu jenjang sekolah yang boleh belajar tatap muka. Jadi dari SD sampai SMA, masing-masing satu sekolah," terang Atis.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Cegah Penularan Covid-19

Guna memastikan peserta didik aman dari penularan Covid-19, Atis meminta pihak sekolah untuk menjaga protokol kesehatan dengan sungguh-sungguh.

Tak hanya itu, pihak sekolah termasuk orangtua murid juga ikut mengawasi peserta didik. Mereka harus langsung pulang ke rumah usai mengikuti belajar tatap muka.

"Hal ini demi menjaga agar peserta didik tidak ada yang terpapar Covid-19," ucap Atis.

Apabila ada sekolah yang kedapatan mengabaikan protokol kesehatan, terlebih ada peserta didik yang terpapar Covid-19, maka tak izin pembelajaran tatap muka di sekolah tersebut akan dicabut.

"Kalau ada kasus ya akan kami hentikan dan pembelajaran harus daring lagi," pungkas Atis.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya