Liputan6.com, Jakarta Iis Dahlia jadi bulan-bulanan warganet gara-gara salah lirik saat melantun “Ramadhan Tiba” di salah satu stasiun televisi nasional. Ia malah menyanyi, “Marhaban tiba, marhaban tiba.”
Potongan video salah lirik ini kemudian mejeng di akun gosip Instagram. Ibunda Devano Danendra panen kecaman. Iis Dahlia telah mengklarifikasi insiden ini dipicu persiapan di belakang panggung yang mepet.
Baca Juga
Advertisement
Saat salah lirik “Ramadhan Tiba” viral, Iis Dahlia diminta mematikan kolom komentar akun Instagram oleh kedua anaknya. Pelantun “Payung Hitam” dan “Tamu Tak Diundang” menolak. Baginya, itu tindakan pengecut.
Tidak, Itu Pengecut
“Makanya sometimes kalau ada begini-begini tuh, anak-anak suka bilang: Ma, matiin komen saja. (Gue bilang): Tidak, itu pengecut. Enggak, pengecut gue bilang. Biarin saja,” Iis Dahlia mengenang.
“Biarin saja. Kalau begitu capai dong nanti kalau umpanya ini kita pilihin… Enggak usah, kita harus tahu bahwa pekerjaan kita di sini akan ada (respons yang) enggak semuanya bagus. Pro kontra ada,” imbuhnya.
Advertisement
Komentar Kasar Warganet
Penjelasan bintang film Terlalu Tampan ini terekam dalam video “Klarifikasi Iis Dahlia Marhaban Tiba” di kanal YouTube Melaney Ricardo, Rabu (21/4/2021).
Bukan rahasia lagi, komentar warganet +62 sering tak terkendali. Kalau mau, bisa saja Nyonya Satrio Dewandono memolisikan warganet yang berkomentar kasar. Gara-gara ini, Iis kerap ditelepon polisi.
Polisi pada Telepon Aku
“Polisinya tuh pada telepon aku, Mel. (Mereka bilang) Is gue saja kesal lo bacanya, lo enggak mau ngelaporin (netizen), nih?” terang pedangdut kelahiran Indramayu, 29 Mei 1972.
“Kata gue: Bang, kalau gue laporin nih, kayaknya (jumlah tersangkanya) selapangan tahu. Lo pilih-pilih saja tuh, banyak banget,” Iis Dahlia menyambung.
Advertisement
Mental Harus Kuat
Daripada memolisikan, ia memilih menguatkan mental. Beruntung, pemilik album Air Mata Tiada Arti punya sistem pendukung yakni keluarga. Suami menguatkan Iis Dahlia saat gelombang makian warganet meninggi. Ini membuatnya tenang.
“Tapi kan terus sudah, akhirnya begitu juga, kan? Intinya adalah begini, ketika kita di-bully netizen pada zaman sekarang mental saja harus kuat,” ibu dua anak ini mengakhiri.