Liputan6.com, Sumenep - Sungguh tragis nasib seorang bocah perempuan berusia empat tahun asal Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Usai dinyatakan hilang secara misterius selama empat hari, bocah cantik itu ditemukan sudah tidak bernyawa. Jasadnya mengenaskan, terbungkus karung di dalam sumur. Bocah malang itu diduga menjadi korban pembunuhan.
Bocah perempuan berinisial SNIS, asal Desa Tamba Agung Ares, Kecamatan Ambunten dinyatakan hilang sejak Minggu, 18 April 2021, saat main bersama teman seusianya. Kala itu pihak keluarga berupaya mencarinya, tapi tak kunjung menemukannya, sehingga pihak pemerintah desa dan kepolisian juga turut mencari keberadaan bocah tersebut.
Setelah empat hari pencarian, bocah itu ditemukan di dalam sumur pinggir pantai tepatnya di Desa Ambunten Tengah, Kecamatan Ambunten. Lokasi penemuan sekitar 4 kilometer dari rumahnya.
Baca Juga
Advertisement
"Saat ditemukan leher korban terlilit selendang berwarna biru. Sedangkan mata korban ditutup selendang warna abu-abu kehitaman," kata Aiptu Slamet Rijadi, Kanit Reskrim Polsek Ambunten, Kabupaten Sumenep, Rabu (21/4/2021).
Slamet menjelaskan, dugaan sementara bocah itu menjadi korban kekerasan, melihat bukti-bukti yang ada pada tubuh korban saat ditemukan terbungkus karung. Bahkan perhiasan yang dipakai bocah tersebut juga hilang.
"Sekarang kami masih terus menyelediki kasus meninggalnya bocah itu. Guna mengungkap siapa pelakunya," kata Slamet.
Pihak kepolisian telah membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. H. Moh. Anwar, Kabupaten Sumenep untuk kepentingan autopsi. Sedangkan barang bukti, seperti karung yang di gunakan membungkus korban, serta dua selendang yang melilit bagian leher dan mata korban dan pakaian korban juga telah diamankan.
Selain itu, ia juga telah meminta keterangan dari pihak keluarga dan selanjutnya akan meminta keterangan sejumlah saksi lainnya guna proses hukum lebih lanjut.
Sementara pihak keluarga korban menyerahkan kasus itu sepenuhnya kepada kepada pihak yang berwajib, karena kasus tersebut sudah ditangani kepolisian. Sehingga apabila pihak keluarga dibutuhkan untuk dimintai keterangan demi proses penyelidikan, setiap kapan pun akan selalu bersedia.
"Kalau keluarga tentu sangat terpukul melihat korban ditemukan meninggal dalam keadaan mengenaskan. Karena itu prilaku yang sangat kejam dan tidak manusiawi," kata Salwani, Kepala Desa Tamba Agung Ares.