Liputan6.com, Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Kamis (22/4/2021). Salah satu agenda RUPST ialah perubahan susunan pengurus perseroan.
Sesuai dengan keputusan RUPST, menerima pengunduran diri Mark Spencer Greenberg selaku Komisaris PT Astra International Tbk. Dengan demikian, susunan anggota dewan komisaris perseroan berubah menjadi sebagai berikut:
Advertisement
Presiden Komisaris: Prijono Sugiarto
Komisaris Independen: Sri Indrastuti Hadiputranto
Komisaris Independen: Rahmat Waluyanto
Komisaris Independen: Apinont Suchewaboripont
Komisaris: Anthony John Liddell Nightingale
Komisaris: Benjamin WilliamKeswick
Komisaris: John Raymond Witt
Komisaris: Stephen Patrick Gore
Komisaris: Benjamin Birks
Susunan ini berlaku, sejak ditutupnya rapat ini sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023 perseroan, kecuali untuk John Raymond Witt dan Stephen Patrick Gore sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2022.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Dividen 2020
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) resmi digelar PT Astra International Tbk, Kamis 22 April 2021. Dalam rapat tersebut pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih konsolidasian perseroan pada 2020 mencapai Rp16,16 triliun.
Laba tersebut akan digunakan untuk dua hal penting, yang pertama pembagian dividen tunai sebesar Rp 4,61 triliun atau Rp114 per saham, termasuk dividen interim sebesar Rp27 per saham atau secara total Rp1,09 triilun yang telah dibagikan pada 27 Oktober 2020.
Selanjutnya persero akan membagikan Rp87 per saham dengan nilai Rp3,52 triliun pada 25 Mei 2021 mendatang pada pemegang saham ASII yang tercatat pada 4 Mei 2021 pukul 16:00.
"Wewenang diberikan kepada direksi perseroan untuk melaksanakan pembagian dividen tersebut dan melakukan tindakan yang diperlukan," kata Head of Corporate Communications Astra International Boy Kelana Soebroto, Kamis (22/4/2021).
Untuk sisa laba sebesar Rp11,54 triliun, Boy menuturkan, akan ditahan oleh pihak perseroan. "Pembayaran dividen dilakukan dengan ketentuan-ketentuan pajak, Bursa Efek Indonesia dan ketentuan pasar modal yang berlaku," tuturnya.
PT Astra International Tbk (ASII) mencatat pendapatan dan laba bersih merosot sepanjang 2020. Hal ini seiring pandemi COVID-19.
PT Astra International Tbk meraup pendapatan Rp 175,04 triliun sepanjang 2020. Pendapatan perseruan turun 26 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 237,16 triliun.
Laba bersih merosot 26 persen dari Rp 21,70 triliun pada 2019 menjadi Rp 16,16 triliun. Laba bersih perseroan belum termasuk keuntungan penjualan saham Bank Permata susut 53 persen dari Rp 21,70 triliun pada 20219 menjadi Rp 10,28 triliun.
Advertisement