Liputan6.com, Perth - Premier Mark McGowan dari Australia Barat melempar wacana travel ban bagi India. Penyebabnya adalah banyak WNA India yang datang ke Australia dalam kondisi positif Virus Corona COVID-19.
Sebanyak 40 persen warga yang dikarantina hotel dalam sebulan terakhir berasal dari negara tersebut. Selain itu, ada varian mutan ganda COVID-19 dari India.
Baca Juga
Advertisement
Wacana McGowan menuai protes dari diaspora India di Australia, akan tetapi ia kukuh ingin ada travel ban demi mencegah penyebaran Virus Corona.
"Kami memikirkan sahabat-sahabat kami di India pada saat yang sulit ini, begitu juga komunitas INdia di Australia Barat ... tetapi di Australia kita perlu melakukan segala yang kita bisa untuk mencegah varian mutan ganda ini, " ujar McGowan, dilansir ABC Australia, Kamis (22/4/2021).
Rencananya, McGowan akan menyampaikan wacananya dalam rapat kabinet pemerintah Australia.
Pakar kesehatan David Berger turut mendukung wacana McGowan untuk travel ban sementara dari India. Berger berkata hotel karantine, meski berfungsi baik, tidak bisa menangani varian Virus Corona yang lebih menular.
Berger sendiri baru saja merilis jurnal di The Medical Journal of Australia tentang transmisi udara Virus Corona. Ia menyebut varian di India sangat mudah menular dan di luar kendali.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Protes Diaspora India
Salah seorang pemimpin komunitas India di Australia, Suresh Rajan, meminta agar travel ban itu mengecualikan pihak-pihak tertentu berdasarkan alasan kemanusiaan.
Suresh mencontohkan ada orang-orang India di Australia yang menantikan keluarganya. Kehadiran keluarga dari India bisa menjadi dukungan mental bagi keluarga yang terdampak COVID-19.
Baca Juga
Ia pun menyarankan agar proses testing diperketat saja.
Diaspora India lain, Khush Monga, yang tinggal di Perth juga menolak jika hanya India saja yang kena travel ban, sebab ia beranggapan negara lain juga punya kasus tinggi.
"Jika anda ingin menerapkan pencekalan dan membuat Australia aman, cekal semua dari berbagai penjuru dunia, jangan hanya India," ujarnya.
Jumlah infeksi COVID-19 di India sedang melonjak tinggi selama beberapa pekan terakhir. Pakar kesehatan India menyebut ada tsunami kasus di negara itu. Jumlah kasus harian baru bahkan di atas 250 ribu kasus sehari.
Advertisement