Liputan6.com, Jakarta Nabi Muhammad SAW merupakan nabi dan rasul terakhir yang memiliki peran penting dalam sejarah Islam. Allah SWT akan memuliakan seluruh umat Nabi Muhammad meskipun mereka adalah umat akhir zaman dan yang paling mendekati hari kiamat.
Seluruh umat Nabi Muhammad senantiasa diistimewakan Allah SWT dengan memberikan pemberian yang mulia dan kenikmatan yang besar.
Advertisement
Pemberian tersebut bahkan diberikan Allah secara khusus hanya kepada umat Rasulullah SAW dan tidak diberikan kepada umat lain.
Dalam sebuah hadis riwayat Al-Baihaqi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أُعْطِيَتْ أُمَّتِيْ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ نَبِيٌ قَبْلِي: أَمَّا وَاحِدَةٌ، فَإِنَّهُ اِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ يَنْظُرُ اللهُ إِلَيْهِمْ، وَمَنْ نَظَرَ اللهُ إِلَيْهِ لَمْ يُعَذِّبْهُ أَبَدًا. وَأَمَّا الثَّانِيَةُ: فَإِنَّ خُلُوْفَ أَفْوَاهِهِمْ حِيْنَ يَمْسُوْنَ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ. وَأَمَّا الثَّالِثَةُ: فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَسْتَغْفِرُ لَهُمْ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ. وَأَمَّا الرَّابِعَةُ: فَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يَأْمُرُ جَنَّتَهُ فَيَقُوْلُ لَهَا اِسْتَعِدِّيْ وَتَزَيِّنِي لِعِبَادِيْ أَوْشَكَ أَنْ يَسْتَرِحُوْا مِنْ تَعْبِ الدُّنْيَا إِلَى دَارِيْ وَكَرَامَتِي. وَأَمَّا الخَامِسَةُ: فَإِذَا كاَنَ آخِرُ لَيْلَةٍ غَفَرَ اللهُ لَهُمْ جَمِيْعًا. فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الْقَوْمِ: هِيَ لَيْلَةُ الْقَدْرِ يَا رَسُوْلَ الله؟ قَالَ: «لَا، أَلَمْ تَرَ إِلَى الْعُمَّالِ إِذَا فَرَغُوْا مِنْ أَعْمَالِهِمْ وَفُّوُا أُجُوْرَهُمْ».
Artinya:
"Telah diberikan kepada umatku di bulan Ramadhan, lima pemberian yang belum pernah diberikan kepada nabi sebelumku yaitu: pertama, pada awal bulan Ramadhan, Allah subhanahu wata’ala melihat umatku. Siapa yang dilihat oleh Allah, maka dia tidak akan disiksa untuk selama-lamanya. Kedua, bau mulut orang yang berpuasa, di sisi Allah lebih baik dari bau minyak misik (kasturi). Ketiga, para malaikat memohon ampunan untuk umatku siang dan malam. Keempat, Allah subhanahu wata’ala memerintahkan (penjaga) surga-Nya, Allah berkata kepadanya ‘Bersiap-siaplah dan berhiaslah kamu untuk hamba-hamba-Ku, mereka akan beristirahat dari kesulitan hidup di dunia menuju tempat-Ku dan kemuliaan-Ku’. Kelima, pada akhir malam bulan Ramadhan Allah mengampuni dosa-dosa mereka semuanya."
Seorang sahabat bertanya:
"Apakah itu lailatul qadr wahai Rasulullah?" Nabi menjawab, "Tidak, tidakkah kamu mengetahui bahwa para pekerja, apabila mereka selesai dari pekerjaannya, niscaya akan dibayar upahnya." (HR al-Baihaqi).
Dalam kitab Ghayatul Ihsan fi Fadli Syahri Ramadhan, Syekh Abil al-Ghumari memberikan penjelasan lebih lanjut terkait hadis tersebut. Berikut 5 pemberian Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Tidak akan Disiksa Selamanya
Syekh Abil al-Ghumari menjelaskan bahwa pemberian pertama yang diberikan Allah yaitu ketika Allah melihat umat Nabi Muhammad dengan pandangan yang penuh perhatian dan rahmat, maka kelak Allah tidak akan menyiksa orang tersebut selamanya karena rahmat Allah kepadanya.
Advertisement
2. Pahala Bau Mulut Orang Berpuasa
Selain itu, ada penjelasan yang menjelaskan ‘mulut orang berpuasa lebih baik dari bau minyak misik’.
Hal ini dikarenakan, ketika kita puasa maka akan diberikan pahala oleh Allah SWT, sehingga pahala tersebut menyebabkan bau mulutnya orang yang berpuasa akan melebihi harumnya minyak misik.
Berdasarkan penjelasan tersebut, Imam asy-Syafi’i mengatakan bahwa menggosok gigi setelah zuhur hukumnya makruh, karena menggosok gigi dapat menghilangkan bau mulut orang yang berpuasa.
3. Malaikat Memohon Ampunan untuk Umat Rasulullah
Para malaikat memohon ampunan bagi umat Rasulullah untuk mengganti kekeliruan sanggahan malaikat kepada Allah SWT ketika hendak menciptakan manusia. Dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 30, Allah SWT berfirman:
قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ
Artinya:
"Mereka (malaikat) berkata, apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” (QS al-Baqarah: 30).
Berdasarkan kejadian tersebut, Allah memerintahkan para malaikat agar memohon ampunan untuk menutupi kekeliruan tersebut.
Namun, hal yang paling penting bahwa permohonan maaf malaikat menjadi kenikmatan yang luar biasa bagi umat Rasulullah SAW.
Advertisement
4. Surga Dipersiapkan untuk Orang-orang yang Berpuasa
Pemberian Allah selanjutnya yaitu surga yang telah dipersiapkan dengan penuh kenyamanan dan kenikmatan selama bulan puasa untuk orang-orang yang menjalankan ibadah puasa.
Allah SWT memerintahkan kepada penjaga surga-Nya agar dapat mempersiapkan dan berhias untuk menyambut kedatangan hamba Allah yang akan beristirahat setelah mengalami segala kesulitan hidup di dunia ini.
5. Mengampuni Dosa di Malam Akhir Ramadhan
Allah akan mengampuni dosa setiap umat Nabi Muhammad SAW setelah mereka menyelesaikan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan dan bersama-sama melakukan takbir kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan-Nya berupa nikmat puasa serta ibadah lainnya.
Dalam sebuah keterangan disebutkan, pada malam akhir di bulan Ramadhan yang dikenal dengan istilah malam kebolehan (lailatul jaizah) Allah akan mengampuni dosa setiap umat Rasulullah lantaran keesokan harinya akan dibebaskan untuk makan dan minum. Serta Allah senantiasa memberikan ampunan dan rida-Nya.
Akhir dari kitab Ghayatul Ihsan fi Fadli Syahri Ramadhan menjelaskan, menurut Syekh Abil Fadl al-Ghumari pemberian Allah kepada umat Rasulullah tidak hanya sebatas 5 hal tersebut, karena pemberian Allah bahkan lebih banyak dari yang telah disebutkan.
Cinta Islamiwati
Advertisement