Cetak 100 Koperasi Modern, Kemenkop UKM Perkuat Peran Petugas Penyuluh

Kementerian Koperasi dan UKM memperkuat Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL).

oleh Tira Santia diperbarui 22 Apr 2021, 17:20 WIB
ilustrasi-koperasi

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM memperkuat Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL) untuk tingkatkan pertumbuhan koperasi modern sekaligus mewujudkan target 100 koperasi menjadi modern di tahun 2021 ini.

"Artinya, PPKL harus menjadi corong KemenkopUKM untuk memetakan (mapping), serta mendampingi koperasi yang dapat dijadikan role model koperasi modern," kata Asdep Pengembangan SDM dan Jabatan Fungsional KemenkopUKM Nasrun Siagian, pada acara pembekalan PPKL di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (22/4/2021).

Menurut Nasrun, disamping tugasnya PPKL melakukan pendampingan, penyuluhan, dan pendataan koperasi di daerah, PPKL juga diminta membuat profiling koperasi sektor riil yang akan disentuh menjadi koperasi modern.

"PPKL harus menjadi motor penggerak, dan menjadi agen perubahan (agent of change) dan berperan aktif mengajak masyarakat pelaku UMKM menjadi anggota koperasi," ujar Nasrun.

Tujuannya, agar usaha mikro dan kecil (UMK) menjadi kuat dalam menghadapi kesulitan ekonomi, lebih-lebih pada saat pandemi seperti ini. Sebab menjadi anggota koperasi sangat banyak manfaatnya.

“Karena, koperasi dapat hadir menjadi agregator terhadap produk-produk UMK anggota koperasi dan menghubungkannya kepada pembeli atau offtaker," katanya.

Di samping itu, dalam bulan Ramadhan dan Lebaran, biasanya masyarakat sudah mulai putar otak untuk modal bisnis dan untuk keperluan Lebaran.

Bagi anggota koperasi, hal itu mungkin tidak terjadi, karena koperasi siap memberikan pinjaman kepada anggotanya dalam menghadapi Hari Raya Lebaran. Itulah salah satu contoh kecil manfaat berkoperasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Beri Literasi

Pekerja menyelesaikan produksi kulit lumpia di rumah industri Rusun Griya Tipar Cakung, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM terus mendongkrak UMKM dengan menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbunga cukup rendah, yakni 6 persen. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Oleh karena itu, Nasrun menekankan bahwa PPKL harus memberikan literasi kepada masyarakat manfaat yang didapatkan menjadi anggota koperasi.

"Saat ini, kami dari Deputi Perkoperasian mengarahkan sebagian besar sumber daya untuk pengembangan koperasi sektor riil, terutama sektor pangan seperti pertanian, perikanan, peternakan dan perhutanan," jelasnya.

Pasalnya, sektor pangan ini sangat strategis dalam upaya menjaga ketahanan pangan. Di samping itu, sektor ini relatif lebih stabil dan eksis dan mampu bertahan (survival) dalam situasi seperti saat ini.

"Sehingga, bakal terbentuk sentra-sentra kekuatan ekonomi baru," tegas Nasrun.

Demikian, Ia mengingatkan kembali bahwa PPKL diangkat dalam upaya pendampingan kepada koperasi, pendataan koperasi, menghubungkan koperasi kepada offtaker dan sebagai mitra Dinas di daerah, dalam pengembangan koperasi ke arah yang lebih maju dan modern.   

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya