Tak Hanya Tinggi Protein, Kandungan Gizi Tahu dan Tempe Tak Kalah dengan Daging

Tahu dan tempe jadi salah satu sumber protein pengganti daging yang banyak dikonsumsi vegetarian. Namun, kedua makanan dari kedelai ini tak hanya sekadar tinggi protein.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Apr 2021, 19:00 WIB
Tempe dan tahu seperti dua sejoli yang sulit dipisahkan. Namun, manakah yang lebih kamu suka? (Via: kopisiantar.com)

Liputan6.com, Jakarta Tahu dan tempe jadi salah satu sumber protein pengganti daging yang banyak dikonsumsi vegetarian. Namun, kedua makanan dari kedelai ini tak hanya sekadar tinggi protein.

Dikutip dari Prevention, kebanyakan tahu nutrisinya telah diperkaya dengan tambahan kandungan kalsium. Ahli diet dari New York yang mengkhususkan diri pada makanan sehat yang berkelanjutan Abby Cannon menyebut tahu sebagai sumber protein yang luar biasa.

“Ini adalah sumber protein yang luar biasa, protein lengkap, dan tinggi lisin, asam amino esensial yang dapat berkurang dalam pola makan vegan dan vegetarian,” katanya.

Sementara itu, tempe yang dalam pembuatannya memerlukan proses fermentasi membuatnya berada pada kategori makanan probiotik, sama seperti kimchi. 

"Makanan fermentasi apa pun baik untuk kesehatan usus, dan itu berlaku sama untuk tempe," ungkap Cannon.

Tempe juga tinggi protein dan lisin. Namun, kandungan protein pada tempe lebih tinggi daripada tahu.

Simak Juga Video Berikut


Potensi Kanker

Journal of National Cancer Institute belum lama ini menemukan adanya keterkaitan antara kedelai dengan risiko kanker payudara.

Cannon mengimbau untuk memilih produk kedelai organik non-transgenik, karena praktik pertanian kedelai konvensional melibatkan banyak pestisida. Pasalnya, kandungan pestisida tersebut dapat memicu kanker.

“Dokter mungkin memberi tahu individu tertentu yang pernah menderita jenis kanker payudara tertentu [kanker payudara reseptor estrogen positif] untuk menghindari kedelai,” kata Cannon.

Namun, sebenarnya kedelai dapat menurunkan risiko kanker payudara. Lebih lanjut, menurut kelompok praktik Nutrisi Onkologi dari American Academy of Nutrition and Dietetics, meskipun kedelai mengandung fitoestrogen (isoflavon, yang memiliki struktur serupa dengan estrogen), ia tidak mengandung estrogen itu sendiri. Bagaimanapun, produk kedelai whole food tidak mengandung banyak isoflavon.

 

Penulis: Abel Pramudya Nugrahadi


Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik

Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya