Pikirkan Dulu Hal Ini saat Ingin Ajukan Pinjaman Tanpa Agunan

Perhatikan hal ini saat memutuskan untuk mengambil hal pinjaman pribadi.

oleh Helena Yupita diperbarui 01 Mei 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi Etika Meminjam Uang Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Terkadang meminjam uang tanpa jaminan dapat membantu solusi masalah keuangan. Seperti menghadapi keadaan darurat keuangan atau upaya keluar dari tumpukan utang lainnya.

Ini adalah cara tercepat untuk mendapatkan uang, tanpa menyimpan aset berharga sebagai jaminan.

Namun, pinjaman bentuk ini adalah salah satu yang paling beresiko dan hamal. Karena itu tidak didukung aset apa pun dan bank berisiko lebih tinggi dengan memberikan pinjaman tanpa jaminan.

Jika tidak dikelola dengan baik, pinjaman pribadi mungkin lebih merugikan. Sebagai peminjam yang cerdas, Anda perlu mengingat beberapa hal ini sebelum mengajukan pinjaman tanpa agunan yang dilansir dari laman India TV News, Sabtu (1/5/2021).

1. Ambil Pinjaman Pribadi Hanya dalam Keadaan Darurat Saja

Meskipun bank dapat mempromosikan produk pinjaman tanpa jaminan untuk kegiatan rekreasi seperti berlibur, disarankan untuk memilih pinjaman hanya saat Anda menghadapi keadaan darurat keuangan saja.

Pinjaman datang dengan biaya bunga dan tidak boleh diambil untuk pengeluaran tidak penting seperti ini. Terlambat membayar pinjaman dapat merusak skor kredit sehingga Anda sulit mendapatkan pinjaman lain di masa mendatang.

Jadi, ambil pinjaman ini ketika menurut Anda itu darurat dan tidak ada jalan lain.

2. Perhatikan Keuangan 

Hal ini tidak hanya untuk pinjaman pribadi tetapi untuk semua jenis pinjaman. Pertimbangkan situasi keuangan Anda saat ini dan masa depan sebelum memutuskan untuk mengambil pinjaman.

Pinjaman ini mungkin terlihat seperti solusi untuk keadaan darurat keuangan, tetapi jika tidak dikelola dengan hati-hati, hal itu justru dapat menjungkirbalikkan keuangan.

Saksikan Video Ini


3. Tentukan Jumlahnya dengan Bijak

Mulai menabung dan kumpulkan dana darurat dengan cara efektif yang bisa dilakukan di tengah pandemi virus corona yang melanda. (Foto: Unsplash)

Tidak pernah disarankan untuk meminjam lebih dari yang Anda butuhkan. Analisis tujuan membutuhkan pinjaman dan kemudian hitung berapa banyak yang akan dibutuhkan.

Bank mungkin bersedia memberi jumlah yang lebih tinggi jika menganggap Anda layak. Namun, bukan ide yang baik untuk berlebihan meminjam. Jumlah yang lebih tinggi berarti utang akan tinggi dan pembayaran bunga pun juga lebih tinggi.

Jadi pinjamlah hanya sesuai yang Anda butuhkan, tidak lebih.

4. Negosiasikan Kesepakatan yang Lebih Baik

Selama beberapa tahun terakhir, pasar pinjaman tanpa jaminan telah menjadi sangat kompetitif. Sejumlah pemberi pinjaman akan siap memberi pinjaman  tanpa jaminan asalkan Anda memenuhi kriteria kelayakan dasar mereka.

Jadi, pilihlah pemberi pinjaman pertama yang Anda temui. Belanja di sekitar untuk harga yang lebih rendah dan fasilitas yang lebih baik. Selain suku bunga, bandingkan pula biaya lain seperti denda pembayaran di muka, bunga atau denda atas keterlambatan pembayaran, dan lainnya.


5. Cerdas dan Teliti

Ilustrasi mengatur keuangan.

Meskipun bank diharuskan untuk mengungkapkan semua biaya penting, Anda tetap harus membaca yang tersirat untuk mengetahui cara terbaiknya.

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan seperti biaya pemrosesan, masa pinjaman, pembatalan pinjaman, atau biaya penyitaan.

Jika ini tidak dipertimbangkan di awal, dapat membuat Anda lengah di kemudian hari. Jadi bacalah syarat dan ketentuannya, jangan hanya bergantung pada eksekutif bank untuk semua detailnya.

Lakukan pula riset dan buat pilihan cerdas.

6. Pikirkan tentang Skenario Kasus Terburuk

Sebelum menandatangani perjanjian, pertimbangkan pula dampaknya terhadap situasi keuangan jika tidak mampu membayar pinjaman tepat waktu.

Kegagalan pinjaman tidak hanya menimbulkan tumpukan beban utang, tetapi juga berdampak langsung pada nilai kredit. Hanya satu pembayaran yang terlewat yang dapat menurunkan nilai kredit dan kredit macet yang lengkap akan mengacaukannya.

Jadi disarankan untuk memikirkan keuangan masa depan dan bertindak sesuai yang seharusnya.

7. Pertimbangkan Skor Kredit

Nilai kredit adalah hal pertama dan terpenting yang akan diperiksa bank sebelum memberikan pinjaman pribadi. Pinjaman pribadi tidak didukung oleh jaminan aset apa pun sehingga kriteria kreditnya mungkin lebih ketat.

Tak seperti pinjaman terjamin di mana nilai jaminan menjadi faktor utama dalam menentukan kredibilitas, nilai kredit dianggap sebagai faktor terpenting dalam kasus pinjaman pribadi.

Skor kredit menunjukkan kredibilitas sebagai peminjam dan membantu bank memutuskan seberapa besar risiko Anda bagi mereka.

Orang-orang dengan skor kredit yang baik cenderung mendapatkan pinjaman dengan mudah dengan tingkat bunga yang lebih kompetitif.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya