3 Roket Hantam Pangkalan Militer AS di Baghdad, 3 Orang Tewas

Hantaman roket di pangkalan militer AS di ibu kota Irak, Baghdad mengakibatkan tiga orang tewas.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 23 Apr 2021, 08:12 WIB
Para demonstran membakar tempat penerimaan tamu di dalam kompleks kedutaan besar AS, di Baghdad, Irak, Selasa (31/12/2019). Ribuan demonstran menyerbu kompleks Kedubes AS di Baghdad, Irak menghancurkan pintu utama dan membakar area penerimaan tamu. (AP Photo/Qassim Abdul-Zahra)

Liputan6.com, Baghdad - Tiga roket jatuh ke sebuah pangkalan militer di dekat bandara Baghdad yang menampung pasukan AS hingga melukai seorang tentara Irak, sumber keamanan mengatakan kepada AFP.

Salah satu sumber mengatakan proyektil menghantam bagian pangkalan udara yang diduduki oleh pasukan Irak, yang berbagi pangkalan dengan tentara yang dikerahkan oleh Washington sebagai bagian dari koalisi anti-ekstremis pimpinan AS.

Menurut laporan AFP, Jumat (23/4/2021), ini adalah serangan kedua terhadap kepentingan AS di Irak dalam waktu kurang dari seminggu. Pada hari Minggu lalu, lima roket menargetkan pangkalan udara lain di utara ibu kota, melukai tiga tentara Irak dan dua kontraktor asing.

Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan itu, tetapi Washington secara rutin menyalahkan faksi-faksi Irak yang terkait dengan Iran atas serangan tersebut terhadap pasukan dan diplomatnya.

 


Meningkatnya Serangan

Ilustrasi Bendera Irak (AP)

Serangan ini adalah yang ke-23 kalinya terjadi terhadap kepentingan Amerika - termasuk pasukan, kedutaan Baghdad atau konvoi pasokan Irak ke pasukan asing - sejak Presiden AS Joe Biden menjabat pada Januari.

Dua orang Amerika dan seorang warga sipil Irak pun tewas dalam serangan itu.

Seorang warga sipil Irak yang bekerja untuk sebuah perusahaan yang memelihara jet tempur AS untuk angkatan udara Irak juga terluka akibat serangan.

Operasi tersebut terkadang diklaim oleh kelompok tidak jelas yang menurut para ahli merupakan tabir asap bagi organisasi yang didukung Iran yang telah lama berada di Irak.

Qais al-Khazali, seorang tokoh senior pro-Iran di pasukan paramiliter Hashed al-Shaabi yang disponsori negara, baru-baru ini menyatakan bahwa kelompok lawan sedang melakukan serangan dan akan meningkat, "kecuali AS menarik semua pasukan tempurnya dari seluruh wilayah Irak".

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya