Liputan6.com, Delhi - Kasus COVID-19 di dunia mencapai 144,3 juta pada Jumat (23/4/2021). India masih menghadapi terjangan tsunami kasus.
Kasus di India adalah yang tertinggi di Asia. Mulai ada negara yang menerapkan travel ban ke India untuk mencegah penyebaran varian COVID-19 dari negara tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Berikut 5 daftar negara dengan kasus COVID-19 tertinggi:
1. Amerika Serikat: 31,9 juta kasus
2. India: 15,9 juta
3. Brasil: 14,1 juta
4. Prancis: 5,4 juta
5. Rusia: 4,6 juta
AS memang mencatat kasus tertinggi, akan tetapi kasus hariannya sudah turun drastis sejak Januari 2021. Kasus harian di AS pada pekan ini sudah turun ke level 60 ribu per hari.
Sementara, kasus COVID-19 India justru naik hingga 300 ribu per hari. Negara lain yang menyaksikan kenaikan kasus adalah Turki yang kasus hariannya bisa tembus 60 ribu kasus per hari.
Kasus di Turki sudah tembus 4,5 juta kasus di posisi enam dunia.
Israel yang juara vaksinasi COVID-19 tampak sukses mengendalikan kasus. Total kasus di negara itu masih terkendali di kisaran 800 ribu. Penurunan terjadi dalam dua bulan terakhir.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Singapura Setop Kedatangan dari India Akibat Lonjakan COVID-19
Semua pemegang long-term visit pass dan pengunjung jangka pendek dengan riwayat perjalanan terbaru ke India dalam 14 hari terakhir tidak akan diizinkan masuk ke Singapura mulai 24 April, demikian diumumkan Kementerian Kesehatan (MOH) pada Kamis 22 April.
Ini termasuk pengunjung yang transit di India, dan semua yang telah memperoleh persetujuan sebelumnya untuk masuk ke Singapura, katanya.
Menurut laporan Channel News Asia, Jumat (23/4), situasi COVID-19 India memburuk dalam beberapa hari terakhir, dengan catatan harian kasus baru.
Banyak pendatang baru dari India bekerja di sektor konstruksi, kelautan dan proses dan tinggal di asrama, kata Lawrence Wong, ketua bersama gugus tugas multi-kementerian COVID-19.
"Kami tahu bahwa langkah besar ini akan berdampak pada sektor konstruksi dan kelautan kami. Dan banyak UMKM dan kontraktor lokal yang akan terkena dampak buruk," katanya pada konferensi pers.
"Pemerintah akan berupaya memberikan langkah-langkah dukungan tambahan untuk membantu perusahaan-perusahaan ini."
Advertisement