Liputan6.com, Jakarta - Menkominfo, Johnny G. Plate, menyaksikan acara groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan BTS 4G di Desa Kelanga, Kabupaten Natuna, Riau yang masuk dalam daerah 3T.
Dalam kunjungannya, Johnny mengatakan, pemerintah terus membangun layanan telekomunikasi yang memadahi bagi masyarakat.
Advertisement
Menurut Johnny, pemanfaatan sinyal 4G untuk layanan digital bisa meningkatkan kualitas hidup bersama, baik dari sektor pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi masyarakat di wilayah 3T.
Sekadar informasi, groundbreaking tersebut menjadi rangkaian awal dalam membangun infrastruktur infrastruktur BTS di seluruh desa atau kelurahan wilayah 3T yang selama ini belum terlayani sinyal 4G.
Adapun pembangunan infrastruktur tersebut dibangun oleh Badan Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemkominfo dengan APBN.
"Dengan memberi perhatian dan pembangunan pada daerah yang selama ini masih tertinggal kami berharap pembangunan BTS 4G ini dapat mendorong efektivitas dan produktivitas masyarakat melalui aktivitas digital," kata Johnny, seperti dikutip dari keterangan Kemkominfo, Jumat (23/4/2021).
Johnny juga mengatakan, dalam kondisi apa pun, pembangunan untuk mengejar ketertinggalan cakupan sinyal seluler dan internet perlu dikedepankan.
Pembangunan BTS 4G dalam 2 Tahun
"Dalam dunia yang serba digital, tidak boleh ada satu warga masyarakat pun yang tidak bisa mengakses layanan digital guna meningkatkan taraf kehidupan mereka," ujarnya.
Menurut data BAKTI Kemkominfo, saat ini ada 7.904 desa atau kelurahan wilayah 3T yang belum mendapatkan layanan internet 4G. Untuk itu pemerintah berupaya membangun infrastruktur internet 4G di wilayah tersebut selama dua tahun.
Pada 2021 pemerintah melalui BAKTI ditargetkan membangun infrastruktur di 4.200 desa atau kelurahan. Sementara pada 2022, ditargetkan untuk membangun infrastruktur di 3.704 desa atau kelurahan.
Advertisement
Rincian Wilayah Pembangunan BTS 4G
Pembangunan BTS 4G di ke-7.904 desa ini dibagi dalam lima paket, yakni:
- Paket 1 sebanyak 1.364 desa atau kelurahan di area I Sumatera (132), area 2 Nusa Tenggara (456), dan area 3 Kalimantan (776)
- Paket 2 sebanyak 1.336 desa atau kelurahan meliputi area 4 Sulawesi (536), area 5 Maluku (800)
- Paket 3 sebanyak 1.795 desa atau kelurahan mencakup area 6 Papua Barat (824) dan area 7 Papua bagian Tengah Barat (971).
- Paket 4 sebanyak 1.879 desa atau kelurahan mencakup area 8 Papua bagian Tengah Utara (1.819)
- Paket 5 sebanyak 1.590 desa atau kelurahan mencakup area 9 Papua bagian Timur Selatan (1.590).
(Tin/Ysl)