Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan perangkat lunak otomasi UiPath Inc. menjadi perbincangan karena penawaran umum saham perdana atau IPO berhasil meraup dana hingga USD 1,3 miliar atau sekitar Rp 18,9 triliun (asumsi kurs Rp 14.548 per dolar AS), melampaui valuasinya dalam pendanaan swasta tahun ini.
Seperti dilansir Yahoo Finance, Jumat (23/4/2021), saham UiPath Inc berhasil ditutup naik 23 persen menjadi USD 69 pada penutupan perdagangan Rabu di New York.
Hal ini memberi UiPath mencatat valuasi pasar hingga USD 36 miliar dan nilai terdilusi penuh, termasuk opsi saham karyawan dan unit saham terbatas, lebih dari USD 38 miliar.
Baca Juga
Advertisement
Pada perdagangan Selasa 20 April 2021, perusahaan dan investor berhasil menjual hampir 24 juta saham dengan harga USD 56 per lembar saham. Meski harga IPO di atas kisaran yang dipasarkan, penilaian perusahaan masih lebih rendah dari bulan Februari.
Penurunan beberapa saham perangkat lunak terjadi, termasuk Snowflake Inc., yang turun 18 persen sejak 1 Februari. UiPath berada tepat di bawah Snowflake, yang memiliki nilai pasar USD 33 miliar pada saat melakukan IPO pada September tahun lalu.
Sebagai salah satu perusahaan perangkat lunak paling berharga yang melakukan go public di bursa Amerika Serikat. Kapitalisasi pasar UiPath setara dengan Applovin Corp., yang juga go public bulan ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
IPO
Startup Silicon Valley mengamati UiPath sebagai indikasi minat investor publik terhadap saham teknologi baru. "Banyak orang lain akan melihat ini sebagai tolak ukur tentang apa yang mereka pikirkan tentang pasar publik ke depan. Jika pasar tetap seperti itu, pasti akan ada IPO sepanjang sisa tahun ini," kata Carl Eschenbach, partner UiPath dari investor Sequoia.
Investasi Sequoia termasuk perusahaan terikat IPO lainnya seperti Robinhood Markets Inc. dan Instacart Inc. Dalam IPO-nya, UiPath menjual sekitar 9,4 juta saham.
Dimulai di sebuah apartemen di Rumania, perusahaan ini dimulai oleh 10 orang pada 2005. Saat ini, UiPath telah hadir di hampir 30 negara.
"Memulai perusahaan dari tempat kecil tanpa pasar memiliki keuntungan tersembunyi, ini memaksa Anda untuk berpikir secara global sejak hari pertama,” kata Chief Executive Officer dan co-founder UiPath, Daniel Dines.
Advertisement