Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2020 di Jakarta pada Jumat, (23/4/2021).
Sekretaris Perusahaan PT Waskita Beton Precast Tbk, Siti Fathia Maisa Syafurah mengatakan, RUPST tersebut dihadiri oleh 66,79 persen pemegang saham.
Advertisement
Terdapat beberapa agenda yang dibahas dan mendapatkan persetujuan oleh pemegang saham dalam RUPST ini. Diantaranya Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan, termasuk Pengesahan Laporan Keuangan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2020.
Adapun susunan Komisaris dan Direksi Waskita Beton Precast yang telah ditetapkan sebagai berikut:
Susunan Komisaris
Komisaris utama: Bambang Rianto
Komisaris: Eka Desniati
Komisaris: Hadi Sucahyono
Komisaris Independen: Abdul Ghofarrozin
Komisaris Independen: Agus Budiman Manalu
Susunan Direksi
Direktur Utama : Moch. Cholis Prihanto
Direktur: Mohamad Nur Sodiq
Direktur: Heri Supriyadi
Direktur: FX Poerbayu Ratsunu
Direktur: Arijanti Erfin
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Perolehan Nilai Kontrak Baru
Sepanjang 2020, Perseroan membukukan perolehan nilai kontrak baru perusahaan sebesar Rp 1,86 triliun. Perolehan kontrak baru ini didominasi dari proyek eksternal sebesar Rp 998,79 Sedangkan untuk perolehan proyek internal sebesar Rp 866,56 miliar (46 persen).
"Fokus manajemen pada pasar eksternal sejalan dengan strategi manajemen untuk meningkatkan eksposure ke pelanggan eksternal,” kata Siti dalam keterangan resmi, Jumat (23/4/2021).
Hal tersebut, menurut Siti, tergambar dari pertumbuhan pelanggan yang meningkat hingga 48,28 persen dari tahun 2019 sebesar 87 pelanggan menjadi 129 pelanggan. Angka tersebut merupakan angka pertumbuhan pelanggan tertinggi dalam 5 (lima) tahun terakhir.
Selain itu, Perusahaan juga berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 2,21 triliun. Adapun sisa nilai kontrak yang dimiliki di akhir tahun 2020 adalah sebesar Rp 4,11 triliun. Hal ini akan menjadi potensi pendapatan usaha pada 2021.
Arus kas operasional perusahaan pada akhir tahun 2020 adalah sebesar Rp 561,48 miliar atau 21,4 kali jumlah arus kas operasional pada 2019 yaitu sebesar Rp 26,27 miliar. Nilai ini didukung oleh pencairan termin dari pelanggan sebanyak Rp 3,33 triliun sepanjang 2020.
Advertisement