Menkes Sebut Keterpakaian RS di Sejumlah Daerah Kembali Meningkat

Padahal, keterpakaian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 sempat menurun sejak Februari hingga Maret lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Apr 2021, 14:53 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menghadiri acara Mata Najwa dalam sesi 'Beres-beres Kursi Menkes' pada 6 Januari 2021. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan keterpakaian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 di sejumlah daerah kembali meningkat. Padahal, keterpakaian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 sempat menurun sejak Februari hingga Maret lalu.

"Kenaikan (keterpakaian rumah sakit rujukan Covid-19) ini juga kita lihat di rumah sakit-rumah sakit pemerintah," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Perekonomian RI, Jumat (23/4/2021).

Budi menyebut, saat ini ada tiga provinsi yang melaporkan terjadi peningkatan keterpakaian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19. Pertama, Sumatera Utara mengalami kenaikan keterpakaian tempat tidur rumah sakit usai perayaan Paskah pada April lalu.

"Sejak April terutama sesudah liburan Paskah ada kenaikan sedikit, BOR (Bed Occupancy Ratio)-nya juga masih di bawah," jelasnya.

Kedua, DKI Jakarta. Menurut Budi, keterpakaian tempat tidur beberapa rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI Jakarta mengalami peningkatan. Namun, BOR rumah sakit tersebut masih di bawah standar aman.

"BOR-nya memang masih di bawah jadi kita belum kekurangan tempat tidur rumah sakit, tapi ada baiknya kita waspada," ujarnya.

Ketiga, Jawa Barat. Budi menjelaskan, jumlah pasien Covid-19 di Jawa Barat terus bertambah mengakibatkan keterpakaian tempat tidur rumah sakit meningkat.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Bukan untuk Menakuti

Budi menegaskan, penyampaikan informasi terjadinya peningkatan keterpakaian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 bukan untuk menakuti masyarakat. Hal ini disampaikan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan Covid-19 di lingkungan masyarakat.

"Bukan untuk membuat khawatir tapi untuk membuat sesuai arahan Presiden ingat dan waspada supaya jangan sampai kendor protokol kesehatannya untuk menghindari lonjakan kasus Covid-19 seperti di India," tutupnya.

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya