Pendaki Gunung Everest Dinyatakan Positif COVID-19

Salah seorang pendaki di Gunung Everest dinyatakan positif COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 23 Apr 2021, 17:32 WIB
Virus Covid-19 terdeteksi di gunung Everest/dok. Unsplash Andreas

Liputan6.com, Xigaze - Setidaknya satu pendaki di Gunung Everest dinyatakan positif COVID-19, hanya beberapa minggu setelah puncak tertinggi di dunia dibuka kembali untuk pendaki setelah satu tahun ditutup.

Pendaki asal Norwegia, Erlend Ness, diisolasi di rumah sakit selama delapan malam karena virus tersebut, katanya kepada BBC.

Mengutip BBC, Jumat (23/4/2021), sebuah laporan mengatakan seorang sherpa juga dinyatakan positif terkena virus.

Wabah tersebut merupakan pukulan bagi Nepal, yang sangat bergantung pada pendapatan yang dihasilkan dari ekspedisi Everest.

Ness tidak yakin di mana dia bisa tertular virus, tetapi meningkatkan kemungkinan tertular saat berada di salah satu rumah di sepanjang Lembah Khumbu.

Dia menambahkan bahwa dia bisa saja "berbuat lebih banyak" untuk melindungi dirinya sendiri, seperti lebih rajin mencuci tangan, dan memakai masker sepanjang hari.

"Tidak banyak orang yang menggunakan masker dalam perjalanan," kenang Ness, yang telah merasa sakit selama sekitar enam hari di pegunungan sebelum dievakuasi pada 15 April dengan helikopter.

Saksikan Video Berikut Ini:


Dinyatakan Positif Tiga Kali

Pada 22 Februari 2016, pendaki melewati gletser di base camp Mount Everest, Nepal. (AP Photo/Tashi Sherpa)

Dia dibawa ke dua rumah sakit berbeda di ibukota Nepal, Kathmandu, dan dinyatakan positif terkena virus tiga kali.

Dia telah pulih berdasarkan hasil tes negatif pada 22 April dan sekarang tinggal bersama teman-temannya di kota.

Ratusan pendaki asing diperkirakan akan mencoba pendakian pada musim semi ini, yang dimulai pada bulan April, setelah lereng ditutup karena pandemi.

Selain pendapatan pariwisata yang lebih luas, Nepal menghasilkan $ 4 juta (Rp 58 M) dengan mengeluarkan izin pendakian Everest setiap tahun, menurut Kathmandu Post.

Semua pelancong yang memasuki Nepal harus menunjukkan hasil tes negatif COVID-19 yang diambil dalam 72 jam setelah penerbangan pertama mereka, menurut Departemen Imigrasi Nepal. 

Penumpang dari negara dengan varian Covid baru akan dikenakan tambahan karantina hotel selama 10 hari. Jika hasil tes negatif setelah lima hari, mereka akan diizinkan untuk menghabiskan sisa lima hari untuk melakukan karantina di rumah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya