Liputan6.com, Seoul - Badan keamanan obat di Korea Selatan (Korsel) memberikan izin bersyarat pada dua tipe alat tes COVID-19 mandiri. Dua alat itu merupakan produksi SD Biosensor dan Humasis.
Dilaporkan Yonhap, Jumat (23/4/2021), alat tes mandiri itu diharapkan bisa menunjang kapasitas tes COVID-19 di tengah naiknya kasus harian di Korsel.
Baca Juga
Advertisement
Alat itu bisa mengeluarkan hasil COVID-19 seseorang dalam 15-20 menit. Pengguna dapat mengambil sampel dari hidung mereka sendiri.
Akan tetapi, alat itu disarankan dipakai sebagai tambahan sebab akurasinya lebih rendah tes PCR. Kementerian Pendidikan berkata alat itu tak akan digunakan di sekolah karena masalah akurasi.
Ini adalah pertama kalinya Kementerian Makanan dan Keamanan Obat di Korsel memberikan izin kepada alat tes mandiri COVID-19.
Berdasarkan situs resminya, alat SD Biosensor sudah mendapat izin EUL dari WHO dan Therapeutic Goods Administration dari Australia.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Berapa Harganya?
Menurut informasi Yonhap, dua alat tes mandiri itu bisa dibeli di toko obat atau online dalam waktu beberapa hari ke depan.
Harganya kemungkinan bisa mencapai 10 ribu won (Rp 129 ribu).
Pada situs resminya, produk SD Biosensor bisa menunjukan hasil dalam waktu kurang dari 30 menit. Penyimpanan produk ini adalah di suhu 2 sampai 30 derajat celcius.
Sementara, produk Humasis bisa lebih cepat, yakni di bawah 15 menit.
Sebelumnya, Wali Kota Seoul yang baru, Oh Se-hoon menyerukan agar alat tes mandiri COVID-19 segera lolos agar bisa menolong bisnis-bisnis.
Kritik dari beberapa pakar kesehatan adalah masalah akurasi alat-alat ini. Mereka khawatir ada false negative, sehingga pasien COVID-19 tanpa sadar menyebarkan virus.
(1 won: Rp 13)
Advertisement