Inilah 10 Miliarder Terkaya Dunia Berkat Industri Rendah Karbon yang Naik Daun

Berkat tren industri rendah karbon yang sedang naik daun, dari kendaraan listrik sampai industri baterai ada puluhan orang kaya yang berhasil masuk kategori miliarder tahun ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mei 2021, 21:00 WIB
Ilustrasi Miliarder Dunia. Unsplash/Hunter Race
Liputan6.com, Jakarta Industri teknologi bukan satu-satunya yang untung besar kala pandemi Covid-19 memporak-porandakan perekonomian global.  Sektor bisnis energi bersih rendah karbon turut panen keuntungan berkat meningkatnya kekhawatiran global atas perubahan iklim.
 
Dikutip dari Forbes Minggu (2/5/2021) saat ini terdapat 34 miliarder yang kekayaannya berasal dari produk energi bersih. Mulai dari produsen skuter dan truk listrik hingga panel surya dan turbin angin.
 
Seiring peningkatan tren bisnis ramah lingkungan, jumlah miliarder dari bisnis ini naik lebih dari 100 persen tahun 2020.
 
Yang mana, 19 dari miliarder yang ada saat ini bergabung sebagai golongan miliarder dunia untuk pertama kalinya di tahun ini.
 
Sekitar dua dari tiga dari miliarder energi bersih berasal dari China (termasuk Hong Kong). Negara dengan jumlah penduduk terpadat di dunia ini telah lama mendorong perkembangan kendaraan listrik domestik dan industri tenaga terbarukan, dengan tujuan ambisius mencapai netralitas karbon pada tahun 2060.
 
Bukan hanya menguasai pertumbuhan bisnis kendaraan listrik, miliarder China juga mendominasi pasar baterai lithium.
 
Seperti Contemporer Amperex Technology Co., Limited (CATL), yang berbasis di provinsi Fujian, telah menjadi salah satu pemasok baterai kendaraan listrik terbesar di dunia, dengan klien seperti BMW, Volkswagen, dan Geely.
 
Ini tampaknya ikut didorong oleh transisi yang cukup signifikan yang direncanakan oleh pemerintah negeri panda tersebut.
 
Presiden Xi Jinping dalam pertemuan 40 negara membahas perubahan iklim Kamis kemarin, menyebut negaranya akan secara ketat mengurangi ketergantungan pada pembangkit listrik batu bara.
 
Termasuk negara besar lainnya yang lebih dulu mematok target ambisius pada penanganan perubahan iklim.
 
Amerika Serikat sebagai salah satu polutan terbesar, menargetkan mengurangi 50 persen karbonnya tahun 2030 mendatang, begitupun dengan Uni Eropa yang menargetkan pengurangan 55 persen di periode yang sama.
 
Selain itu, Presiden Biden juga telah menegaskan rencananya untuk mendanai pengembangan kendaraan listrik dengan nilai investasi USD 174 miliar. Kabar terbaru, Biden juga berjanji mengeluarkan USD 15 miliar untuk mendanai pembangunan stasiun pengisian listrik di seluruh AS.
 
Dengan berbagai langkah signifikan yang dilakukan banyak negara dunia terhadap masalah perubahan iklim, tidak mengheranlan jika sektor energi terbarukan jadi bisnis menguntungkan saat ini. Beberapa miliarder bahkan telah panen keuntungannya sejak tahun 2020.
 
Berikut Forbes merangkum 10 miliarder dunia paling kaya yang sumber kekayaannya dikumpulkan dari bisnis energi bersih.
 

Saksikan Video Ini


10. Lin Jianhua (China)

Kebiasaan makan miliarder ternyata memengaruhi kesuksesan kerja. (Ilustrasi: The Huffington Post)
Kekayaan: USD 6 miliar atau Rp 87, 1 triliun
Sumber kekayaan: produsen komponen panel surya
Perusahaan: Hangzhou First Applied Material
 
 
9. Li Ping (Hong Kong) 
 
Kekayaan: USD 6,4 miliar atau Rp 92,9 triliun
Sumber kekayaan: produsen baterai mobil listrik
Perusahaan: Contemporary Amperex Technology
 
 
8. He Xiaopeng (China) 
 
Kekayaan: USD 6,4 miliar atau Rp 92,9 triliun
Sumber kekayaan: produsen mobil listrik
Perusahaan: Xpeng Inc.
 
 
7. Denis Sverdlov (Rusia) 
 
Kekayaan: USD 6,8 miliar atau Rp 98,7 triliun
Sumber kekayaan: produsen mobil listrik
Perusahaan: Arrival
 
 
6. Aloys Wobben (Jerman) 
 
Kekayaan: USD 6,9 miliar atau Rp 100,1 triliun
Sumber kekayaan: produsen turbin angin
Perusahaan: Enercon
 

5. Pei Zhenhua (China)

Ilustrasi Miliarder. Don Unsplash
Kekayaan: USD 8,3 miliar atau Rp 120,5 triliun
Sumber kekayaan: produsen baterai mobil listrik
Perusahaan: Contemporary Amperex Technology
 
 
4. Li Zhenguo (China) 
 
Kekayaan: USD 9,7 miliar atau Rp 140,8 triliun
Sumber kekayaan: produsen panel surya
Perusahaan: Longi Green Energy Technology
 
 
3. Huang Shilin (China) 
 
Kekayaan: USD 14,2 miliar atau Rp 206,1 triliun
Sumber kekayaan: produsen baterai mobil listrik
Perusahaan: Contemporary Amperex Technology
 
 
2. Robin Zheng (Hong Kong) 
 
Kekayaan: USD 31,5 miliar atau Rp 457,3 triliun
Sumber kekayaan: produsen baterai mobil listrik
Perusahaan: Contemporary Amperex Technology
 
 
1. Elon Musk (Amerika Serikat) 
 
Kekayaan: USD 180,6 miliar atau Rp 2.622 triliun
Sumber kekayaan: produsen mobil listrik
Perusahaan: Tesla, SpaceX
 
 
 
 
Reporter: Abdul Azis Said

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya