Liputan6.com, Denpasar - Keamanan bertransaksi perdagangan berjangka menjadi hal sentral karena menyangkut keamanan dana setiap nasabah. Sistem transaksi yang aman akan membuat nasabah selalu merasa nyaman.
Karena itu penting melihat sebuah legalitas dari perusahaan pialang beserta mencari tahu jaminan keamanan transaksi yang ditawarkan.
PT Solid Gold Berjangka Bali (SGB) bersama dengan PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) mengadakan seminar bertajuk “Keamanan Bertransaksi di Bisnis Perdagangan Berjangka Membuat Investor Nyaman”.
Baca Juga
Advertisement
Direktur PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Agung Rihiyanto mengatakan mengatakan sebagai lembaga kliring penyelesaian dan penjaminan transaksi.
"Sudah menjadi tugas dari PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) untuk menjaga mutu layanan dan memastikan bahwa transaksi yang dilakukan oleh para pialang didukung dengan margin yang cukup serta sesuai dengan regulasi yang ada," katanya di Denpasar, Jumat (23//2021).
Ia menyebut, KBI telah menerapkan ISO 9001: 2015 tentang Sistem Manajemen Mutu. Selain itu, dalam hal pengamanan transaksi, KBI telah memperoleh ISO 27001: 2013 tentang Manajemen Sistem Keamanan Informasi atas sistem yang digunakan.
"Apa yang dilakukan KBI tersebut adalah dalam upaya memberikan rasa aman kepada masyarakat investor," ujar dia.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Edukasi di Berbagai Komunitas
Sementara itu Pimpinan Cabang PT Solid Gold Berjangka Bali, Peter Susanto menambahkan sistem kemanan transaksi di perusahaan pialang menjadi isu penting yang sering ditanyakan oleh nasabah. Sistem transaksi yang aman akan membuat nasabah merasa nyaman.
“Dalam kesempatan ini kami coba membagikan pemahaman tentang sistem keamanan transaksi khususnya di Solid Gold Berjangka Bali. Bekerja sama dengan PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), SGB Bali berusaha menjamin kenyamanan dan keamanan bertransaksi setiap nasabah dengan berpegang teguh pada prinsip wajar, dan adil,” kata Peter.
Menurutnya, hingga kuartal pertama tahun 2021, Solid Gold Berjangka Bali mengalami peningkatan 25 persen dalam penerimaan nasabah baru dan juga mengalami peningkatan 20 persen untuk volume transaksi.
"Target untuk volume transaksi di kuartal selanjutnya yaitu kuartal kedua sebesar 5000 lot dan di bulan pertama pada kuartal kedua telah mencapai 40 persen dari target yang ditentukan. Sejumlah strategi seperti perluasan edukasi ke berbagai komunitas akan terus dilakukan termasuk penambahan tenaga pialang yang ditargetkan mencapai 500 tenaga pialang hingga akhir tahun ini," ucap dia.
Advertisement