Jokowi Dorong Vietnam Ikut Serukan Kesetaraan Vaksin Covid-19

Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Vietnam Phạm Minh Chính di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Jumat (23/4/2021).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 23 Apr 2021, 21:46 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Perdana Menteri (PM) Vietnam Pham Minh Chinh melambaikan tangan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/4/2021). Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan PM Pham Minh Chinh untuk membahas kerja sama antara kedua negara. (FOTO: Biro Pers Kepresidenan)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendorong Vietnam menyerukan kesetaraan vaksin Covid-19 untuk semua negara. Hal ini disampaikan Jokowi saat mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Vietnam Phạm Minh Chính di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Jumat (23/4/2021).

"Presiden mendorong kedua negara untuk menyerukan kesetaraan akses vaksin bagi semua negara, dan untuk jangka panjang menciptakan ketahanan kesehatan di Asia Tenggara," ujar Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat.

Selain itu, Jokowi menekankan penguatan kerja sama kesehatan antara Indonesia dengan Vietnam, khususnya di masa pandemi Covid-19. Pasalnya, hingga kini belum dapat diprediksi kapan pandemi virus corona yang melanda hampi semua negara akan berakhir.

"Kesehatan adalah hal utama dan kapan pandemi ini akan berakhir belum diketahui. Oleh karenanya, kerja sama di bidang kesehatan menjadi sangat penting," kata Retno.

Di samping itu, Jokowi menyampaikan pentingnya peningkatan kerja sama ekonomi. Retno menyebut Jokowi mengajak Vietnam untuk menurunkan hambatan baik di bidang dagang dan investasi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Soal ZEE

Selanjutnya, Jokowi juga menekankan pentingnya percepatan perundingan perbatasan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) antara Indonesia dan Vietnam. Sebab, perundingan tersebut telah berlangsung selama 11 tahun.

Jokowi kemudian menyarankan agar tim teknis kedua negara dapat segera berunding kembali dan menyelesaikan negoisasi. Jokowi menilai bahwa penyelesaian perundingan perbatasan ZEE sangat penting.

"Karena memberikan kejelasan mengenai ZEE masing-masing, mengurangi kemungkinan adanya insiden kapal-kapal nelayan, serta menekankan pentingnya bahwa klaim batas ZEE antarnegara harus diselesaikan berdasarkan hukum internasional yaitu UNCLOS 1982," tutur Retno.

Kendati begitu, Jokowi menegskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk terus menjalin hubungan bilateral yang saling menguntungkan bagi kedua rakyat. Kepala Negara menuturkan bahwa Vietnam adalah sahabat dan mitra strategis Indonesia di Asia Tenggara

"Presiden juga menyampaikan harapan Indonesia dan Vietnam dapat terus bekerja sama agar kedua negara dapat keluar dari pandemi dan terus menjaga stabilitas keamanan di kawasan," jelas Retno.

Seperti diketahui, kedatangan PM Vietnam ke Indonesia dalam rangka menghadiri KTT ASEAN akan diadakan di Jakarta pada 24 April mendatang.Pertemuan ini akan dipimpin oleh Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah yang juga merupakan Ketua ASEAN 2021.

Pertemuan ini, merupakan KTT ASEAN pertama yang digelar secara tatap muka sejak 2020 lalu ketika pandemi COVID-19 melanda dunia. KTT ini disebutkan akan fokus membahas masalah kudeta militer di Myanmar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya