Liputan6.com, Jakarta Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Amerika Serikat salah satu efek samping paling umum setelah menerima vaksinasi COVID-19 adalah nyeri lengan. Untuk meredakan ketidaknyamanan ini, ahli kesehatan menyarankan untuk menggerakkan lengan atau mengompres bagian nyeri dengan air dingin.
Profesor di Departemen Kesehatan Internasional di Johns Hopkins Dr. Anna Durbin mengatakan, penyebab rasa sakit adalah sejumlah cairan yang dimasukkan ke dalam otot.
Advertisement
"Tidak ada banyak ruang untuk cairan itu masuk dan saat Anda meregangkan serat otot tempat Anda disuntik vaksin, itu bisa menyakitkan dan butuh beberapa saat hingga (cairan) itu turun. Jadi pada beberapa orang bisa menyebabkan memar di otot, begitulah yang saya gambarkan," kata Durbin, dikutip dari Foxnews.
Lantas, bagaimana dengan beberapa orang yang tidak mengalami reaksi apapun setelah menerima vaksinasi COVID-19? Apakah itu masih efektif?
Simak Video Berikut Ini:
Kata ahli
Berbagai ahli sepakat bahwa meskipun setelah divaksin Anda tidak merasakan reaksi apapun, selama vaskinnya sudah benar-benar masuk ke tubuh Anda, berarti itu tetap efektif.
"Vaksin COVID-19 itu reaktogenik, yang berarti mereka menciptakan kekebalan yang sering menyebabkan efek samping. Apalagi pada dosis kedua, biasanya menghasilkan efek samping yang lebih intens," jelas kepala petugas medis WebMD, Dr. John Whyte.
Sementara itu, respons imun setiap orang berbeda. Ada yang menunjukkan sedikit efek samping, ada juga yang tidak menunjukkannya sama sekali. Sehingga efek samping tidak bisa dijadikan sebagai faktor penentu bahwa vaksin tersebut bekerja dengan baik, kata para ahli.
"Jika Anda tidak memiliki banyak efek samping dari vaksin, itu bukan berarti (tubuh) Anda tidak menanggapi vaksin tersebut. Vaksin itu sepertinya tetap bekerja dengan baik," kata Durbin.
Advertisement