Liputan6.com, Nyon- Komite Eksekutif UEFA memilih untuk tidak menjatuhkan sanksi kepada Real Madrid yang jadi inisiator Liga Super Eropa atau European Super League. Setidaknya untuk waktu sekarang karena Madrid bakal hadapi Chelsea di semifinal Liga Champions.
Kekhawatiran sempat muncul saat Real Madrid masih ngotot bertahan di Liga Super Eropa. Ada tiga klub lain yang memilih sikap sama yaitu Juventus, Barcelona dan AC Milan
Advertisement
Meski begitu, sanksi keras masih mengintai empat klub itu kalau ngotot merasa Liga Super Eropa masih bisa jalan. Presiden UEFA, Aleksander Ceferin mengingatkan kalau pendukung Liga Super Eropa bisa dilarang ikut Liga Champions.
12 klub sebelumnya mendukung European Super League. Namun belakangan 8 klub memilih mundur, tersisa empat klub yang belum mundur.
"Jelas sekali kalau klub-klub harus memutuskan apakah mereka di Liga Super Eropa atau mereka klub Eropa," ujar Aleksander Ceferin seperti dikutip Marca.
Video Pilihan
Mutlak
Ceferin menegaskan klub-klub yang masih berharap Liga Super Eropa harus rela keluar dari Liga Champions.
"Kalau mereka bilang, kami klub Liga Super, itu artinya mereka tak main di Liga Champions tentu saja," ujarnya.
"Dan kalau mereka siap untuk melakukan itu, mereka bisa main di kompetisi sendiri."
Advertisement
Aman
Sementara itu, 8 klub yang memilih mundur dari Liga Super Eropa dipastikan tak akan terancam sanksi apa-apa.
"Kami masih menunggu ahli hukum dan setelah itu kami baru akan bicara. Namun setiap klub hadapi konsekuensi untuk keputusan mereka dan mereka tahu," ujarnya.
Pengkhianatan
Ceferin menyebutkan proyek ESL sebagai pengkhianatan. Soalnya klub-klub sudah berbohong sejak lama.
"Agak aneh karena saya tak tahu betul apa yang akan terjadi di hari Minggu lalu. Sepertinya ada yang akan diumumkan, tak ada yang tahu itu," ujarnya.
Advertisement