Bukan Soal Laki-Laki atau Perempuan, Kesetaraan Gender adalah Upaya Memperjuangkan Hak Kemanusiaan

Kesetaraan gender bukan perkara persaingan antara kaum perempuan dengan kaum laki-laki, melainkan upaya untuk memperjuangkan hak kemanusiaan.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 25 Apr 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi kesetaraan gender. Foto oleh Tim Mossholder dari Pexels

Liputan6.com, Jakarta - Isu kesetaraan gender kembali mencuat saat peringatan Hari Kartini 21 April 2021 dan beberapa hari setelahnya. Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), kesetaraan gender bukan perkara persaingan antara kaum perempuan dengan kaum laki-laki, melainkan upaya untuk memperjuangkan hak kemanusiaan.

Menurut Menteri PPPA, Bintang Puspayoga, perjuangan R.A Kartini seyogyanya mengingatkan kaum perempuan untuk terus memperjuangkan hak-haknya. Sementara itu, untuk mewujudkan kesetaraan gender juga perlu peranan kaum laki-laki untuk berbagi ruang dan peran, serta mendukung kaum perempuan untuk berkembang dan meraih kesempatan seluas-luasnya.

“Hakikat dari kesetaraan gender adalah memastikan kaum perempuan dan laki-laki memiliki aksesibilitas terhadap sumber daya, serta dapat berpartisipasi dan terlibat dalam proses pembangunan sesuai dengan kepentingan dan aspirasinya,” ujar Bintang dalam keterangan pers KemenPPPA, ditulis Minggu (25/4/2021).

Ia menambahkan, jika hal ini dilakukan, maka manfaat pembangunan akan dirasakan secara adil dan setara. Kesetaraan gender dapat dicapai dengan mengubah paradigma atau pola pikir laki-laki dengan memberi ruang kepada perempuan untuk bersama-sama menjadi subjek dalam pembangunan.

Simak Video Berikut Ini


Saling Bantu

Menteri Bintang menambahkan untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan, pada kenyataannya membutuhkan dukungan laki-laki. Seperti halnya suami dan ayah R.A Kartini yang mendukung perjuangannya dalam membangun sekolah perempuan, sebuah langkah progresif yang menembus nilai budaya yang dianut masyarakat pada saat itu.

Saat ini, kesetaraan gender di Indonesia memang mengalami perkembangan yang positif. Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Winarni D. Monoarfa menceritakan bahwa dalam program kebakaran hutan yang selama ini didominasi oleh peran laki-laki, saat ini sudah mulai melibatkan peran perempuan. Ada “transfer knowledge” yang dilakukan laki-laki kepada perempuan.

Pelibatan laki-laki dalam strategi penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan percepatan pencapaian target kesetaraan gender rupanya juga sudah diterapkan oleh Dinas PPPA Provinsi Sulawesi Tengah. Mereka terlebih dahulu memberdayakan laki-laki, terutama bagi perubahan perspektif laki-laki terhadap perempuan dan anak, salah satunya dengan mendirikan Aliansi Laki-laki Peduli Perempuan dan Anak.

Kesetaraan gender nyatanya juga sudah menyentuh hingga ke tingkat desa. Desa Kembang Karang, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat telah membentuk Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) khusus perempuan. Prinsip penggagasan Musrenbang khusus perempuan cukup sederhana, yakni karena yang tahu kebutuhan perempuan adalah perempuan itu sendiri, tutup Winarni.


Infografis Larangan Mudik Lebaran 2021 dan Siasat Warga

Infografis Larangan Mudik Lebaran 2021 dan Siasat Warga. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya