Liputan6.com, Jakarta - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), emiten bergerak di sektor aktivitas penyewaan dan sewa guna transportasi akan menambah modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu I (HMETD) atau rights issue sebanyak 600 juta obligasi konversi.
Mengutip prospektus singkat dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (24/4/2021), PT Adi Sarana Armada Tbk menawarkan sebanyak 600 juta obligasi konversi dengan jumlah pokok Rp 720 miliar.
Advertisement
Dalam aksi korporasi ini, setiap pemegang 453 saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 14 Juni berhak memperoleh 80 HMETD dengan setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak satu unit obligasi konversi.
Harga pelaksanaan Rp 1.200 dengan setiap satu unit obligasi konversi yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.
Obligasi konversi dalam rights issue ini diterbitkan tanpa warkat atau scripless. Obligasi konversi tersebut dapat dikonversi sebesar nilai nominalnya yang akan ditawarkan dengan harga konversi Rp 1.200 per saham. Nilai nominal saham hasil konversi adalah sebesar Rp 100 per saham.
Jumlah saham hasil konversi obligasi konversi adalah sebanyak-banyaknya 600 juta lembar saham baru atau setara 15,01 persen dari total saham setelah pelaksanaan konversi jika tidak terdapat penyesuaian pada harga konversi.
Konversi dari obligasi konversi menjadi saham dapat dilakukan sejak tanggal emisi hingga sebelum tanggal jatuh tempo obligasi konversi yaitu dua tahun sejak tanggal emisi pada 25 Juni 2023.
Apabila obligasi konversi tidak dikonversikan selama masa konversi, obligasi konversi menjadi jatuh tempo pada dua tahun sejak tanggal emisi pada 25 Juni 2023.
Obligasi konversi dapat diperdagangkan dan akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Obligasi konversi tidak dikonversi menjadi saham sampai dengan tanggal jatuh tempo, Adi Sarana Armada wajib melunasi nilai pokok obligasi ditambah yield to maturity sebagaimana berlaku.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Dana Hasil Rights Issue
Dalam aksi korporasi, International Finance Corporation (IFC) menyatakan akan menerima pengalihan dan melaksanakan seluruh HMETD yang diterima pemegang saham utama dan pemegang saham perseroan.
IFC akan menerima pengalihan dan melaksanakan seluruh HMETD dari PT Adi Dinamika Investindo, PT Daya Adicipta Mustika, Prodjo Sunarjanto Sekar Pantjawakti, TP Rachmat, dan Erida.
Adapun IFC juga bertindak sebagai pembeli siaga. Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat, dan penasihat keuangan yaitu PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Obligasi konversi tersebut idA atau Single A Minus oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Perseroan akan menggunakan dana hasil rights issue antara lain sekitar 90,38 persen untuk pelunasan dan pembayaran atas sebagian pinjaman bank perseroan, sekitar 7,01 persen untuk modal kerja.
Selain itu, sisanya 2,62 persen untuk penyetoran modal kepada PT Adi Sarana Logistik yang akan digunakan untuk pengembangan usaha baru bidang jasa pergudangan dengan merek titipaja.
Advertisement
Jadwal Sementara
Jadwal sementara antara lain:
Tanggal RUPSLB: 19 Agustus 2020
Tanggal Efektif: 2 Juni 2021
Tanggal Pencatatan untuk memperoleh HMETD: 14 Juni 2021
Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD
-Pasar regular dan negosiasi: 10 Juni 2021
-Pasar tunai: 14 Juni 2021
Tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD
-Pasar regular dan negosiasi: 11 Juni 2021
-Pasar tunai: 15 Juni 2021
Tanggal distribusi HMETD: 15 Juni 2021
Tanggal pencatatan di HMETD di BEI: 16 Juni 2021
Periode perdagangan HMETD: 16-22 Juni 2021
Tanggal pelaksanaan dan pembayaran HMETD: 24 Juni 2021
Tanggal terakhir pembayaran untuk pemesanan
Tambahan obligasi konversi: 24 Juni 2021
Tanggal penjatahan pemesanan tambahan obligasi konversi: 25 Juni 2021
Tanggal pembayaran oleh pembeli siaga: 25 Juni 2021
Tanggal distribusi obligasi konversi: 25 Juni 2021
Tanggal pengembalian uang pemesanan tambahan obligasi konversi: 29 Juni 2021