Puisi Duka Dahlan Iskan untuk Awak Kapal Selam KRI Nanggala 402

TNI AL menyatakan kapal selam KRI Nanggala 402 tenggelam atau subsunk setelah ditemukan beberapa serpihan.

oleh Tira Santia diperbarui 25 Apr 2021, 09:00 WIB
Foto yang dirilis 21 April 2021 kapal selam KRI Nanggala 402 berlabuh di pangkalan angkatan laut di Surabaya. Kapal selam KRI Nanggala-402 dari jajaran Armada II Surabaya hilang kontak saat melaksanakan latihan penembakan Torpedo SUT di perairan selat Bali. (Handout/Indonesia Military/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia diselimuti duka mendalam atas hilangnya kapal selam KRI Nanggala 402. Kabar terbaru, TNI AL menyatakan kapal selam KRI Nanggala 402 tenggelam atau subsunk setelah ditemukan beberapa serpihan.

Banyak pihak berduka cita dan mendoakan agar kapal selam dan para awak segera ditemukan. Duka cita juga disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara periode 2011-2014 Dahlan Iskan. 

Ia mengucapkan belangsungkawa melalui sebuah puisi yang diunggahnya di akun media sosial Instagram pribadinya @dahlaniskan19.

Berikut puisi yang berjudul “Duka Kapal Selam” dilansir Liputan6.com, Minggu (25/4/2021):

“Duka Kapal Selam

Mereka tahu ini: kapan oksigen di kapal selam itu habis.

Ada penanda digital di situ.

Tiga hari lagi --tiga hari yang lalu.

Mereka tahu ini: kapan oksigen habis.

Dua hari lagi --dua hari lalu.

Mereka tahu ini: kapan oksigen habis.

Satu hari lagi --satu hari yang lalu.

Mereka tahu ini: berapa jam lagi oksigen habis.

6 jam lagi.

3 jam lagi.

1 jam lagi.

30 menit lagi.

Mereka tahu ini: tanpa oksigen tidak ada lagi kehidupan.

Pun di dalam kapal selam itu --Nanggala 402.

Mereka tahu ini: tidak ada tanda-tanda akan ada pertolongan.

Mereka berada di kedalaman laut yang sangat dalam --800 meter tanpa alat komunikasi.

Di sebuah palung yang dalam jauh di utara Pulau Bali.

Kapal selam itu menyelam --lalu terselam terlalu dalam, entah kenapa.

Mereka 53 orang, prajurit kebanggaan bangsa bahari.

Mereka pembela kedaulatan laut negeri.

Mereka berjuang, berjuang, berjuang, sampai laut terdalam.

Mereka berjuang, berjuang, berjuang sampai oksigen terakhir.

Mereka berjuang abadi di taman pahlawan di dalam kapal selam.

Mereka berjuang selamanya...

Dan kami berduka melebihi duka-duka apa pun.

Kami berduka juga karena kami tidak berdaya.

Kami berduka untuk pahlawan bangsa: 53 orang yang berjuang sampai di keabadian.

Surabaya, 24 April 2021

(Dahlan Iskan)

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


KRI Nanggala 402 Dinyatakan Tenggelam, Ini Penjelasan KSAL

Foto tak bertanggal yang dirilis 21 April 2021 menunjukkan kapal selam KRI Nanggala 402 berangkat dari pangkalan angkatan laut di Surabaya. Kapal selam tersebut bergabung dengan jajaran TNI AL tahun 1981. (Handout/Indonesia Military/AFP)

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengumumkan kapal selam KRI Nanggala 402 tenggelam atau subsunk setelah ditemukan beberapa serpihan.

"Dengan adanya bukti otentik diyakini milik KRI Nanggala 402, sehingga saat ini kita isyaratkan dari submiss menuju fase subsunk. Kita tingkatkan menuju subsunk," kata Yudo, Sabtu (24/4/2021).

Yudo yang bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto itu mulai memperlihatkan serpihan yang ditemukan pihaknya.

Adapun barang-barang yang dimaksud di antaranya pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, pelumas teleskop kapal selam, alas yang biasa dipakai ABK untuk beribadah dan spon.

Setelah mendengar dari keterangan mantan anak buah kapal (ABK) Kapal Selam KRI Nanggala 402 dan beberapa komunitas kapal selam, dipastikan barang-barang tersebut milik kapal yang dijuluki monster laut tersebut.

"Dari kesaksian para ahli dalam hal ini adalah mantan-mantan ABK KRI Nanggala 402 dan komunitas kapal selam diyakini bahwa ini adalah barang barang milik KRI Nanggala 402," jelas Yudo.

Bukti Otentik Tenggelam

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, pihak TNI AL telah menemukan bukti-bukti otentik tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di perairan Bali.

"TNI AL telah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala," kata Hadi saat konferensi pers, Sabtu (24/4/2021).

Dia pun menuturkan, seluruh tim sudah bekerja keras melakukan pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 yang sudah menghilang tiga hari ini.

Terlebih, hari ini merupakan batas akhir ketersediaan oksigen di kapal selam KRI Nanggala 402.

"Pagi dini hari tadi merupakan batas akhir live support berupa ketersediaan oksigen di KRI Nanggala selama 72 jam," jelas Hadi.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya