Liputan6.com, Jakarta - Sekalian menjalani puasa Ramadan, sebagian orang juga memanfaatkan momen ini untuk menurunkan berat badan. Pengurangan porsi makan dan jam konsumsi yang cukup teratur dianggap sebagai siasat untuk memperbaiki pola diet.
Tapi, nyatanya, ada juga orang yang berat badannya malah semakin naik saat puasa. Tentu ada perubahan yang justru memberi efek itu ke tubuh, dan bagi para pelaku diet, poin-poin ini mesti diperhatikan.
Berikut beberapa alasannya, seperti dilansir dari laman Mind Body Green, Minggu, 25 April 2021.
Baca Juga
Advertisement
1. Tidak menulis jurnal
Ketika ingin menurunkan berat badan saat puasa, penting untuk menuliskan jurnal memuat asupan makan Anda. Selain itu, memberi jam makan teratur juga masih berperan krusial. Jangan lupa untuk melacak asupan makan Anda bersama aktivitas fisik.
2. Tidak mengendalikan konsumsi kalori
Pada umumnya, puasa membantu Anda mengatur asupan makanan tanpa menghitung kalori. Studi mencatat, setelah puasa 36 jam, walau makan sedikit, orang cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori pada waktu makan berikutnya daripada yang tidak berpuasa.
3. Terlalu mengandalkan kopi
Setelah puasa seharian, ada juga yang meminum secangkir kopi pada malam hari. Walau kafein dapat meningkatkan energi, konsumsinya tidak disarankan ketika sedang diet.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa terlalu banyak menonsumsi kafein dapat meningkatkan kadar glukosa darah. Juga, membuat Anda kurang sensitif terhadap insulin dan mungkin menyimpan lemak di dalam tubuh.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
4. Mengonsumsi Makanan yang Salah
Selain menjaga hidrasi tubuh, mengonsumsi makanan dengan pola yang benar juga bisa mengurangi berat badan. Selama jam makan, pastikan Anda memakan banyak asupan serat, protein, dan lemak baik dari sumber sayuran, buah-buahan, serta daging ikan berkualitas.
5. Konsultasi dokter
Menjalankan diet secara sembarangan selama puasa Ramadan bisa saja membuat tubuh Anda justru tidak berada dalam kondisi terbaik. Bila efeknya sudah tidak bisa ditoleransi, cobalah konsultasi dengan dokter dan bicarakan kendala Anda. (Muhammad Thoifur)
Advertisement