Mensos Risma Perbarui Data Penerima Bansos, Cek Melalui Laman Ini

Risma mengatakan, pihaknya telah meluncurkan New Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

oleh Yopi Makdori diperbarui 26 Apr 2021, 08:18 WIB
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma mengatakan, pihaknya telah meluncurkan New Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang sudah dipadankan dengan NIK yang dikelola Ditjen Dukcapil Kemendagri, yang memuat data penerima bantuan sosial atau bansos.

"Per 1 April Kementerian Sosial meluncurkan New DTKS yang sudah dipadankan dengan NIK dari Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri," kata Risma dalam keterangannya, Senin (26/4/2021).

Menurut dia, hasil New DTKS ada 21.156 juta data ditidurkan yang sudah dilakukan pengontrolan dengan melibatkan lembaga seperti BPK, BPKP, KPK, Kejaksaan Agung, serta kepolisian.

Karenanya, untuk transparasi publik bagi penerima bansos bisa dicek melalui laman www.cekbansos.kemensos.go.id.

Mantan Wali Kota Surabaya ini juga menjelaskan untuk kekurangan data, akan diminta kepala daerah terkait usulan-usulan baru.

"Banyak akun mengatasnamakan bansos, tapi yang officialy New DTKS bisa dibuka oleh publik melalui cekbansos.kemensos.go.id," kata Risma.

Dia menjelaskan, 21.156 juta data yang ditidurkan itu terjadi karena beberapa kondisi, yaitu ada nama ganda, ganda menerima bantuan.

Sesuai aturan jika menerima PKH dan BPNT bisa, namun jika menerima BST tidak bisa menerima jenis bantuan yang lain.

"Menerima PKH dan BPNT bisa, tapi jika menerima BST tidak bisa menerima bantuan yang lain, serta jika terjadi ganda akan ambil 1 data saja," jelas Risma.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Terbuka untuk Dipantau

Risma menutukan, publik terbuka luas untuk memantau data penerima bansos PKH, BPNT, BST yang berakhir April.

Dalam New DTKS disediakan dua sisi, yaitu seseorang yang berhak maka akan difasilitasi mengusulkan dirinya untuk menerima bantuan.

"Di sisi lain, bagi penyanggah akan disembunyikan beberapa nomor handphone di belakangnya untuk memberikan keberanian. Jika ada perbedaan data akan dibantu dengan melibatkan pihak perguruan tinggi," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya