Warga Palestina Sambut Baik Pencopotan Penghalang Israel di Yerusalem

Warga Palestina menyambut baik dicopotnya penghalang Israel di Yerusalem.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Apr 2021, 13:33 WIB
Anggota pasukan keamanan Israel berjaga-jaga di pos pemeriksaan Qalandia antara kota Ramallah Tepi Barat dan Yerusalem, ketika orang-orang Palestina menyeberang untuk menghadiri sholat Jumat kedua bulan Ramadhan di masjid Al-Aqsa, Jumat (23/4/2021). (ABBAS MOMANI / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Warga Palestina menyambut baik pencooptan penghalang Israel di Yerusalem, tepatnya di Gerbang Damaskus Yerusalem pada Minggu malam (25/4).

Mengutip VOA Indonesia, Senin (26/4/2021), langkah itu memungkinkan mereka mendapat akses sebuah lapangan yang selama ini menjadi fokus bentrokan setiap malam di bulan Ramadhan.

Ribuan orang memadati plaza Yerusalem Timur pada Minggu (25/4), setelah polisi memberi mereka akses ke pintu masuk Kota Tua Yerusalem yang merupakan tempat populer setiap malam di bulan Ramadan.

Video-video yang diunggah me media sosial memperlihatkan sejumlah orang mencopot penghalang, disaksikan oleh polisi Israel. Polisi kemudian mengonfirmasi bahwa penghalang itu telah dilepas.


Bentrokan Terjadi Sejak Awal Ramadhan

Polisi perbatasan Israel menahan pemuda Israel sebagai anggota "Lahava", sebuah kelompok ekstremis Yahudi, ketika mereka mencoba mendekati Gerbang Damaskus untuk memprotes di tengah ketegangan yang meningkat di kota itu, tepat di luar Kota Tua Yerusalem, Kamis (22/4/2021). (AP Photo/Ariel Schalit)

Berbagai bentrokan terjadi sejak awal Ramadhan dan menimbulkan ketegangan di kota suci tersebut.

Sempat terjadi beberapa konfrontasi malam hari antara anak-anak muda yang melemparkan batu dan polisi berpakaian anti huru-hara yang berusaha membubarkan mereka.

Kekerasan memuncak pada Kamis (22/4), ketika petugas medis Palestina mengatakan 100 orang terluka sementara polisi Israel menangkap lebih dari 50 demonstran.

Ratusan warga Israel ultra-nasionalis berpawai di Yerusalem tengah menuju Gerbang Damaskus, meneriakkan: "Kematian bagi Warga Arab."

Warga Palestina mengatakan polisi telah berusaha mencegah mereka mengadakan tradisi kumpul-kumpul malam hari di bulan Ramadan di luar gerbang itu, bangunan bersejarah di sebelah utara Kota Tua dan dekat dengan beberapa permukiman Palestina.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya