Sektor Perumahan Paling Banyak Serap Investasi

BKPM mencatat realisasi investasi pada kuartal I-2021 mencapai sebesar Rp219,7 triliun.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Apr 2021, 13:10 WIB
Ilustrasi proyek pembangunan perumahan

Liputan6.com, Jakarta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada kuartal I-2021 mencapai sebesar Rp219,7 triliun. Realisasi ini terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp108,0 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat sebesar Rp111,7 triliun.

Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan, relisasi sebesar Rp219,7 triliun tersebut ditopang oleh beberapa sektor investasi. Di mana terbesar masih tercatat di sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran yang mencapai Rp29,4 triliun.

Posisi kedua ditempatkan oleh Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya. Di mana sektor ini mampu tumbuh dan tercatat sebesar Rp27,9 triliun.

"Ini untuk pabrik untuk industri ini naik luar biasa sekali ke dua. biasanya diperingkat kelima," kata Bahlil dalam konferensi pers, di Kantornya Jakarta, Senin (26/4/2021).

Kemudian posisi ketiga diduduki oleh sektor transportasi, gedung dan telekomunikasi senilai Rp25,6 triliun. Keempat diikuti oleh industri makanan dan minuman yang berhasil memperoleh Rp21,7 triliun, serta listrik, gas dan air senilai Rp20,2 triliun.

"Jadi ini satu paket investasi. Jadi memang harapan kita ke depan kita harus mengapus deindrustrialisasi. Program Bapak Presiden mendorong penciptaan lapangan kerjaaan dengan membangun Industri," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Cari Aman

Pekerja menyelesaikan proyek konstruksi pembangunan di Kawasan Ancol, Jakarta, Sabtu (27/6/2020). Pada tahun 2020, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan sertifikasi kepada 113.900 orang untuk tenaga kerja konstruksi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dia menambahkan, sebaran investasi untuk PMDN kebanyakan memilih kepada wilayah-wilayah aman. Seperti infrastrukturnya sudah bagus, listriknya bagus, tenaga kerjanya produktif, itu terjadi di Jawa.

Sementara sebaran lokasi investasi PMA masuk ke beberapa daerah. Pertama Jawa Barat senilai Rp21,1 triliun, DKI Jakarta Rp14,7 triliun, Sulawesi Tengah Rp8,4 triliun, Riau Rp8,1 triliun, dan Sulawesi Tenggara Rp8,0 triliun.

"Ini sebagai cerminan bahwa teman-teman di daerah sangat luar biasa di dalam rangka pendampingan terhadap calon investor termasuk yang sudah existing," jelasnya.

Dwi Aditya Putra

Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya