Liputan6.com, Jakarta - Informasi hoaks terus bermunculan di media sosial, tidak terkecuali hoaks dan mitos kesehatan yang dapat mempengaruhi masyarakat. Satu di antaranya klaim obat Molnupiravir bisa menyembuhkan virus corona Covid-19.
Klaim tersebut disebarkan akun Facebook M. Zalik pada 18 April 2021. Dalam postingannya terdapat video berdurasi 4 menit 7 detik. Di video tersebut terdapat narasi "sayonara covid-19" disertai penjelasan terkait Molnupiravir.
Advertisement
Selain itu postingan tersebut juga disertai narasi: "INFORMASI TERBARU OBAT CORONA SUDAH DITEMUKAN"
Namun setelah ditelusuri, klaim obat Molnupiravir bisa menyembuhkan virus corona Covid-19 belum terbukti. Dr. Muhamad Fajri Adda'i mengatakan obat tersebut tidak memberikan kebermanfaatan secara klinis pada pasien positif Covid-19.
Selain klaim obat Molnupiravir bisa menyembuhkan virus corona Covid-19, terdapat mitos kesehatan lainnya yang telah ditelusuri. Berikut rangkumannya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Penyintas Covid-19 Bisa Langsung Divaksin usai Jalani Isolasi
Beredar di aplikasi percakapan Whatsapp pesan berantai berisi informasi terkait pemberian vaksin covid-19 bagi penyintas yang sudah selesai menjalani isolasi. Pesan berantai itu tersebar sejak pekan lalu.
Dalam pesan berantai yang beredar diklaim bahwa semua orang yang sudah menjalani isolasi bisa langsung divaksinasi covid-19. Berikut isi pesan berantai itu selengkapnya:
Ijin pak walikota...Menyampaikan Edaran terbaru Kemenkes: Warga terpapar covid bila sudah selesai isolasi (10 hari) DAPAT DIVAKSINASI.
Jadi tidak lagi menunggu 3 bulan. Agar pedoman ini dapat dilaksanakan"
Setelah ditelusuri, pesan berantai berisi informasi masyarakat yang terpapar covid-19 dan telah menjalani isolasi (10 hari) bisa langsung divaksinasi adalah tidak benar.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Advertisement
Bahaya Kenaikan Limfosit usai Divaksin
Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi vaksin Covid-19 menaikan limfosit, sehingga yang divaksin akan musnah dalam dua tahun.
Informasi vaksin Covid-19 menaikan limfosit, sehingga yang divaksin akan musnah dalam dua tahun beredar melalui aplikasi percakapan WhatsApp.
Kenaikan Antibpdy setelah di Vaksin adalah Limfositosis.
Jika Limfositosis pembunuh sudah ada maka Bye-Bye Dunia! Dalam 2 th Yg sudah di Vaksin akan Punah!
Setelah ditelusuri, informasi kenaikan limfosit pasca vaksin akan membunuh tidak benar.
Kadar limfosit pasca vaksinasi memang naik, ini berguna untuk membentuk antibodi yang bermanfaat untuk mencegah atau mengurangi keparahan akibat infeksi Covid-19.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement