Liputan6.com, Surabaya - Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menyambangi rumah dua keluarga awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang telah dinyatakan gugur.
Kunjungan pertama ke rumah Mega Dian Pratiwi, istri Serda Ede Pandu Yudha Kusuma, di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Begitu tiba, Mega (istri Serda Pandu) langsung menangis sesenggukan sembari memegang pundak Bupati Ipuk.
Advertisement
"Suami saya sudah tenang di sisi Allah, bu," kata Mega kepada Bupati Ipuk saat dikunjungi di kediamannya, Senin (26/4/2021), dikutip dari Antara.
"Aamiin…aamiin. Insya Allah Mas Pandu syahid, syahid, syahid. Sabar, ikhlas ya mbak," kata Ipuk sembari memeluk istri Serda Pandu tersebut.
Di hadapan Bupati Ipuk, Mega menceritakan bahwa pada Rabu (21/4/2021) dini hari, suaminya masih sempat berkirim pesan singkat.
"Mas Pandu pamit berlayar, minta doa supaya lancar. Setelah itu ponselnya tidak bisa dihubungi," tuturnya.
Selanjutnya, Bupati Ipuk menuju kediaman awak kapal KRI Nanggala-402 lainnya, Sertu Dedi dan bertemu Fitri Arumsari, istri Dedi. Begitu melihat Ipuk, Fitri langsung jatuh di pundak Ipuk sambil menangis sesenggukan.
"Dia anak kesayangan kami, kebanggaan kami. Doakan anak kami ya Bu," kata Haniyah, Ibu Sertu Dedi.
Ipuk memeluk Fitri dan Haniyah. Ketiganya larut dalam haru. Isak tangis memenuhi ruangan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bupati Sampaikan Duka Cita
"Mas Pandu dan Mas Dedi adalah warga Banyuwangi. Beliau bukan hanya kebanggaan keluarga, bukan hanya kebanggaan Mbak Mega, bukan hanya kebanggaan Mbak Fitri, tapi kebanggaan Banyuwangi dan Indonesia," kata Bupati Ipuk.
"Pemkab Banyuwangi menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Kami doakan Mas Pandu, Mas Dedi, dan seluruh awak KRI Nanggala-402 mendapat tempat termulia di sisi Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa," ujar Ipuk menambahkan.
Ipuk menyatakan siap mendukung segala kebutuhan keluarga dalam menghadapi masa sulit ini. Bila diperlukan, dinas terkait siap mengirimkan psikolog untuk mendampingi pemulihan keluarga.
Advertisement