3 Hal yang Disampaikan Jokowi Usai Hadiri KTT ASEAN

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti kasus kekerasan yang terjadi di Myanmar belakangan ini usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN atau ASEAN Leaders Summit

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 26 Apr 2021, 14:42 WIB
Jokowi tiba di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta sekitar pukul 13.12 WIB dan disambut langsung oleh Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Lim Jock Hoi. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti kasus kekerasan yang terjadi di Myanmar belakangan ini. Dirinya menekankan kekerasan itu harus segera dihentikan.

Hal tersebut disampaikan Jokowi usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN atau ASEAN Leaders Summit pada Sabtu, 24 April 2021 di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta.

Adapun pertemuan tatap muka pertama di tengah pandemi Covid-19 ini, dihadiri langsung oleh sejumlah pemimpin negara ASEAN. Termasuk, Pemimpin Junta Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing.

"Perkembangan situasi di Myanmar sesuatu yang tidak dapat diterima dan tidak boleh terus berlangsung. Kekerasan harus dihentikan, dan demokrasi dan stabilitas dan perdamaian di Myanmar harus segera dikembalikan," kata Jokowi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu, 24 April 2021.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, segala kepentingan rakyat Myanmar harus segera dihentikan.

Selain itu, Jokowi juga mendorong agar dibentuknya Special Envoy ASEAN untuk mendorong dialog dengan semua pihak di Myanmar.

Berikut 3 hal yang disampaikan Jokowi usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN atau ASEAN Leaders Summit dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Hentikan Kekerasan di Myanmar

Di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (6/4/2021), Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan terkait penanganan bencana Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) akibat Siklon Tropis Seroja. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan, kekerasan yang terjadi di Myanmar harus segera dihentikan.

Hal ini disampaikan Jokowi usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN atau ASEAN Leaders Summit pada Sabtu, 24 April 2021 di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta.

"Perkembangan situasi di Myanmar sesuatu yang tidak dapat diterima dan tidak boleh terus berlangsung. Kekerasan harus dihentikan, dan demokrasi dan stabilitas dan perdamaian di Myanmar harus segera dikembalikan," kata Jokowi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu.

"Kepentingan rakyat Myanmar harus selalu menjadi prioritas," sambung dia.

 


Sampaikan 3 Komitmen

Presiden Jokowi didampingi Menlu Retno Marsudi telah tiba di Kantor Sekjen ASEAN Jakarta untuk menghadiri ASEAN Leaders' Meeting, Sabtu (24/4/2021). (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Pada pertemuan itu, dia menyampaikan pentingnya pemimpin militer Myanmar untuk memberikan tiga komitmen. Pertama, permintaan komitmen penghentian penggunaan kekerasan dari militer Myanmar.

Selain itu, dia mengingatkan semua pihak untuk menahan diri sehingga ketegangan dapat diredakan. Jokowi juga meminta militer Myanmar untuk melepaskan para tahanan politik yang ditangkap dalam kudeta Februari lalu.

"Permintaan komitmen kedua, proses dialog yang inklusif harus dimulai, tahanan politik harus segera dilepaskan," ujar Jokowi.

Jokowi mendorong agar dibentuknya Special Envoy ASEAN untuk mendorong dialog dengan semua pihak di Myanmar.

Permintaan komitmen ketiga kepada pemimpin junta militer Myanmar untuk membuka akses bantuan kemanusiaan dari ASEAN yang dikoordinir oleh Sekjen ASEAN bersama AHA Center.

"Indonesia berkomitmen untuk mengawal terus komitmen di atas tersebut agar krisis di Myanmar dapat diatasi," papar Jokowi.

 


Permintaan Indonesia Sejalan dengan Pimpinan ASEAN Lainnya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan laporan dari Kepala BNPB Doni Monardo tentang gempa Magnitudo 6,1 yang terjadi di Jawa Timur, 10 April 2021 kemarin. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas)

Menurut Jokowi, apa yang disampaikan Indonesia terkait krisis di Myanmar sejalan dengan pernyataan para pemimpin negara ASEAN. Dengan begitu, kata Jokowi, parapemimpin ASEAN telah mencapai konsensus.

"Sekjen ASEAN telah menyampaikan 5 butir konsensus yang nanti akan disampaikan oleh Ketua atau Sekjen ASEAN. Isinya kurang lebih sama dengan apa yang tadi saya sampaikan dalam pernyataan nasional yang telah saya sampaikan tadi," tegas Jokowi.

 

(Dinda Permata)


Jokowi dan Pemimpin Dunia Disuntik Vaksin Covid-19

Infografis Jokowi dan Pemimpin Dunia Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya