Wapres Minta E-Eommerce Ikut Edukasi Masyarakat Soal Keuangan Syariah

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, ada beberapa tantangan untuk pengembangan ekonomi syariah dan keuangan syariah.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Apr 2021, 14:30 WIB
Wapres Ma'ruf Amin memberikan pidato sekaligus menutup Rakornas Indonesia Maju antara Pemerintah Pusat dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019). Kegiatan tersebut untuk mensinergikan program-program pemerintah pusat dengan daerah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, ada beberapa tantangan untuk pengembangan ekonomi syariah dan keuangan syariah. Salah satunya adalah masalah literasi yang rendah.

“Literasi ekonomi syariah ini masih rendah. Karena itu, pemahaman ekonomi dan keuangan syariah pastinya akan kita tingkatkan,” kata Ma'ruf Amin ketika diwawancara oleh Top Manajemen Redaksi Bisnis Indonesia, yang dilakukan secara virtual dari Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Senin (26/4/2021).

Dalam kesempatan tersebut, Wapres mengungkapkan bahwa literasi ekonomi syariah penting untuk diberikan melalui berbagai Perguruan Tinggi dan Pendidikan-pendidikan lainnya. Untuk itu, Pemerintah berkomitmen akan meningkatkan pemahaman ekonomi dan keuangan syariah.

“Jadi yang betul-betul terbangun sebagai sumber daya manusia yang paham betul, yang menguasai secara utuh tentang keuangan syariah, tentang industri halal, ini baru kita bangun belakang ini kita usahakan melalui berbagai perguruan tinggi dan pendidikan-pendidikan lainya. Itu beberapa hal yang menurut saya penting,” ungkapnya.

Di samping itu, Wapres menguraikan literasi ekonomi syariah juga diberikan untuk membangun, mengedukasi, mensosialisasikan melalui berbagai saluran, baik melalui KNEKS, Lembaga dan Mitra-mitra kerja KNEKS.

“Baik melalui komite ekonomi dan keuangan syariah yang kita bangun, melalui mitra-mitra kerja daripada komite nasional ini, dan ada pula beberapa lembaga seperti MES [Masyarakat Ekonomi Syariah], ini juga nanti akan berperan dalam mengembangkan literasi, yang paling kuat itu ada IAEI,” urai Wapres.

Selain itu, Wapres menjelaskan bahwa e-commerce juga dilibatkan untuk mengedukasi dan memasarkan produk-produk halal dengan slogan bernada Islami.

“Kemudian juga berbagai keterlibatan daripada e-commerce. Berbagai e-commerce sudah ikut mengedukasi, disamping juga dia berperan sebagai jaringan daripada pemasaran produk-produk halal,” jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Keterlibatan Organisasi Masyarakat Islam

Lebih jauh Wapres menambahkan, jaringan organisasi masyarakat Islam seperti NU, Muhammadiyah dan Pondok Pesantren pun ikut andil dalam upaya-upaya pengembangan sosialisasi dan literasi ekonomi syariah.

“Jaringan ormas-ormas (organisasi masyarakat) Islam seperti NU dan Muhammadiyah juga terlibat. Kemudian dunia pesantren. Mereka yang berada di pesantren sudah mulai lakukan upaya-upaya karena kita harapkan di pesantren itu juga berkembang pembelajaran di sektor keuangan maupun sektor riil,” imbuhnya.

Sementara itu, Wapres berharap target Pemerintah mengubah Indonesia dari konsumen halal menjadi produsen halal itu juga harus disosialisasikan, agar sistem yang telah dibangun oleh Pemerintah dapat mendukung para pengusaha berbasis syariah dari seluruh level, sehingga akan semakin berkembang.

“Ini harus juga kita sosialisasikan kepada masyarakat, karena itu pengusaha-pengusaha yang berbasis syariah ini akan kita tumbuhkan baik itu pengusaha kecil maupun juga pengusaha besar. Ini bagian daripada ekosistem yang kita bangun itu,” harap Wapres.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya