Antisipasi Kepulangan Pekerja Migran Indonesia, Pemkot Kediri Siapkan 46 Tempat Karantina

Wali Kota Kediri meminta kepada seluruh masyarakat untuk proaktif dan ikut serta mengawasi lingkungannya. Jika ada warga yang pulang kampung setelah merantau dari luar kota ataupun luar negeri, masyarakat diminta untuk melapor ke satgas PPKM mikro.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Apr 2021, 17:40 WIB
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengecek Ruang Karantina di Kelurahan Bangsal, Senin (26/4/2021). (Dok. Pemkot Kediri)

Liputan6.com, Kediri - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengecek Ruang Karantina di Kelurahan Bangsal, Senin (26/4/2021). Langkah ini dilakukan sebagai antisipasi kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berasal dari Kota Kediri. Pasalnya, kepulangan mereka masih di tengah pandemi Covid-19 sehingga perlu persiapan matang untuk mencegah penularan Covid-19 di Kota Kediri.

Berdasarkan data dari Badan Pelindung Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) sekitar 14 ribu PMI yang akan tiba di Jawa Timur. Ditemui usai kegiatan, Wali Kota Kediri menjelaskan Pemerintah Kota Kediri telah menyiapkan 46 ruang karantina di masing-masing kelurahan yang ada di Kota Kediri.

Untuk di Kelurahan Bangsal, ruangan yang disiapkan mampu menampung hingga 20 orang. Sesuai prosedur, mereka nantinya akan dikarantina sementara dan akan dites PCR secara gratis.

"Hari ini saya bersama Pak Kapolres, Pak Kasdim dan Kepala Dinas Kesehatan mengecek tempat karantina yang ada di Kota Kediri. Kurang lebih nanti di setiap kelurahan kita ada tempat karantinanya. Insya Allah kita pastikan ini akan berjalan dengan baik. Di sini nanti kita akan karantina, kita rawat baik-baik dan akan kita PCR secara gratis," dia menjelaskan dalam keterangan resminya, Senin (26/4/2021).

Terkait adanya satu warga Kota Kediri yang merupakan Pekerja Migran Indonesia dan baru saja tiba dari Singapura, Wali Kota Kediri menyampaikan PMI tersebut sudah dikarantina dan akan dilakukan tes PCR Covid-19 sebelum nantinya diperbolehkan pulang.

"Sudah ada satu warga dari Singapura yang dikarantina. Insya Allah di hari kelima nanti kita akan lakukan PCR, kalau hasilnya negatif nanti kita perbolehkan pulang. Kami menyadari bahwa mereka harus pulang dikarenakan ada yang kontraknya sudah habis dan memang waktunya pulang. Akan tetapi prosedurnya harus seperti ini supaya kita bisa mengamankan dan menjaga keselamatan seluruh warga Kota Kediri," dia mengatakan.

 

Simak video pilihan berikut ini:


Pantau Warga Pendatang

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengecek Ruang Karantina di Kelurahan Bangsal, Senin (26/4/2021). (Dok. Pemkot Kediri)

Lebih Lanjut, Wali Kota Kediri meminta kepada seluruh masyarakat untuk proaktif dan ikut serta mengawasi lingkungannya. Jika ada warga yang pulang kampung setelah merantau dari luar kota ataupun luar negeri, masyarakat diminta untuk melapor ke satgas PPKM mikro.

"Kami harapkan peran serta dari Bapak/Ibu RT maupun RW, Babinsa, Bhabinkamtibmas harus aktif kalau ada tetangga kita yang pulang dari luar negeri khususnya pekerja migran Indonesia ini prosedurnya memang harus dikarantina. Jadi tolong dilaporkan ke kelurahan," ujarnya.

Untuk diketahui, hingga hari Senin (26/4) sudah ada dua PMI asal Kota Kediri yang baru tiba dari Singapura. Mereka adalah Naning Zistiningrum (36 tahun) warga Kelurahan Bangsal dan Dartik (36 Tahun) warga Kelurahan Sukorame. Sebelum pulang ke Indonesia, keduanya telah menjalani tes Swab PCR dengan hasil negatif.

Setibanya di Bandara Juanda Surabaya, keduanya juga sudah menjalani tes Swab PCR. Kini, keduanya sedang menjalani karantina di kelurahan masing-masing dan akan dilakukan tes Swab PCR di hari kelima sebelum nantinya diperbolehkan pulang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya