Jelang Lebaran 2021, Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp 20,8 Triliun

Bank Mandiri menyiapkan net kebutuhan uang tunai sebesar Rp 20,8 triliun, atau naik sekitar 9,4 persen secara tahunan

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 26 Apr 2021, 19:08 WIB
Tumpukan uang terlihat di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (20/1/2021). BI mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tetap tinggi pada November 2020 dengan didukung komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang kuasi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Bank Mandiri menyiapkan net kebutuhan uang tunai sebesar Rp 20,8 triliun, atau naik sekitar 9,4 persen secara tahunan (year on year) untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan uang kartal jelang Lebaran selama 28 hari pada 19 April–16 Mei 2021.

Direktur Operation Bank Mandiri Toni EB Subari memperkirakan, net kebutuhan uang tunai tersebut telah memperhitungkan proyeksi kenaikan pengisian kas ATM sebesar 11,3 persen menjadi Rp 44,5 triliun, atau sebesar Rp 1,59 triliun per hari pada periode tersebut.

"Dengan lebih dari 25 juta nasabah, kami sangat fokus untuk memastikan ketersediaan dana, terutama pada mesin ATM agar dapat terus prima selama 24/7 melayani kebutuhan nasabah, apalagi saat libur lebaran pada 12-14 Mei 2021 nanti," kata Toni, Senin (26/4/2021).

Toni memperkirakan, puncak transaksi tunai akan terjadi pada dua pekan terakhir menjelang libur lebaran yang merupakan periode pembayaran gaji dan THR, serta selama libur lebaran (12-16 Mei 2021), terutama untuk kebutuhan pengisian ATM.

"Berdasarkan historis, kami perkirakan puncak transaksi di mesin ATM adalah pada periode akhir pekan 30 April-2 Mei serta 7-9 Mei 2021. Untuk mengantisipasi kondisi itu, kami juga telah memberlakukan kebijakan optimalisasi limit pengisian ATM (hingga maksimal 100 persen) sejak 19 April-13 Mei 2021," paparnya.

Dia menginformasikan, Bank Mandiri saat ini mengoperasikan 13.076 mandiri ATM yang terhubung ke lebih dari 40 ribu jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tim Monitoring

Petugas menata tumpukan uang di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (20/1/2021). BI mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tetap tinggi pada November 2020 dengan didukung komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang kuasi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pihaknya juga memastikan kesiapan tim monitoring dan pengamanan mesin ATM agar selalu siap melayani nasabah, serta layanan customer care untuk melayani seluruh keluhan nasabah, baik yang disampaikan melalui contact center 14000, kantor cabang, surat elektronik, maupun akun media sosial resmi perseroan.

Di samping itu, Bank Mandiri disebutnya akan terus mengimbau nasabah untuk meningkatkan pemanfaatan jaringan elektronik lain. Seperti layanan mobile banking Livin by Mandiri.

"Total ada lebih dari 1.800 merchant yang terhubung ke aplikasi ini. Dari pembayaran tagihan bulanan, termasuk televisi berlangganan, pembelian pulsa dan data, pembelian tiket pesawat dan kereta api, top up Mandiri e money dengan android atau iOs, top up ewallet, hingga belanja di merchant ataupun e-commerce pilihan," tutur petinggi Bank Mandiri itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya