3,8 Juta Vaksin AstraZeneca Tiba di Indonesia

Menlu Retno Marsudi menyambut 3,8 juta vaksin AstraZeneca di Indonesia.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 12 Mei 2021, 04:42 WIB
Menlu Retno Marsudi menyambut vaksin AstraZeneca dari COVAX, Senin (26/4/2021). Dok: Sekretariat Presiden

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyambut vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca di Bandara Soekarno-Hatta, Senin malam (26/4/2021). Vaksin ini berasal dari COVAX Facility

"Pada malam ini Indonesia menerima batch kedua vaksin dari jalur multilateral yaitu COVAX Facility berupa vaksin jadi AstraZeneca," ujar Menlu Retno Marsudi. 

Vaksin yang datang hari ini mencapai 3,85 juta dosis. Sebelumnya, Indonesia telah menerima 1,1 juta dosis pada Maret 2021. 

Menlu Retno berkata total vaksin multilateral yang Indonesia terima mencapai 4,96 juta. Ia juga menyebut Indonesia ada di peringkat tiga vaksinasi di Asia setelah China dan India. 

"Siang dan malam kita terus melakukan diplomasi agar kebutuhan vaksin kita tercukupi," jelas Menlu Retno.

Ke depannya, Menlu Retno berharap pengiriman vaksin dari COVAX selanjutnya juga akan berjalan lancar. Selain itu, Indonesia akan terus bernegosiasi agar semua negara mendapat akses vaksin setara.

Menlu Retno juga terus memantau perkembangan pandemi COVID-19 dan lonjakan kasus di berbagai negara. Ia pun berpesan agar masyarakat terus mengikuti protokol kesehatan.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut:


Kasus Covid-19 Meningkat, Jokowi Minta Pemda Tegas Melarang Warganya Mudik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan pernyataan terkait KRI Nanggala-402, Minggu, 25 April 2021 di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Jokowi menyoroti kenaikan kasus Covid-19 pada sejumlah provinsi di Indonesia. Dia meminta pemerintah daerah segara mengevaluasi penanganan Covid-19 di wilayahnya.

"Catatan untuk beberapa daerah yang tadi disampaikan Presiden ada kecenderungan kasusnya meningkat. Mohon para pimpinan di daerah didukung TNI, Polri untuk betul-betul melakukan evaluasi," katanya dalam konferensi pers, Senin (26/4).

Tak hanya mengevaluasi penanganan Covid-19, pemerintah daerah dan petugas keamanan harus mengawasi ketat titik-titik yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Di saat bersamaan, pemerintah daerah dan petugas keamanan harus mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.

"Bapak Panglima TNI dan Kapolri akan mendukung penuh program daerah. Oleh karena itu, diharapkan para Pangdam, Kapolda sampai tingkat Babhinkantibmas dan Babinsa bisa mengajak masyarakat patuhi prokes," ujarnya.

Doni menambahkan, Presiden Jokowi juga meminta agar narasi larangan mudik di daerah mengikuti pemerintah pusat. Jokowi tak ingin, kebijakan mudik di daerah berlawanan dengan pemerintah pusat.

"Bapak Presiden mengatakan, narasi mudik hendaknya mengikuti kebijakan pemerintah pusat dan ini belum ada perubahan," jelasnya.

 

 


Infografis Vaksin COVID-19:

Infografis Sinovac Belum Termasuk Vaksin Covid-19 Syarat Umrah. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya