Liputan6.com, Garut - Pemerintah Daerah (Pemda) Garut mempertanyakan hilangnya nama 'Garut', dalam proyek nasional jalan tol nasional Gedebage-Tasik-Cilacap di wilayah Jabar Selatan yang melintasi Garut.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut Agus Ismail mengatakan, munculnya nama Garut dalam nomenklatur proyek strategis nasional tersebut, penting sebagai bagian dari brand daerah secara nasional.
"Padahal Garut itu dapat pintu exit tolnya saja dua, yang lain satu, tapi malah nama Garut hilang," ujarnya, Senin (26/4/2021).
Dalam penamaan rencana bakal jalan tol di wilayah Jawa Barat bagian selatan ini, hanya nama daerah Gedebage (kabupaten Bandung), kemudian Tasik serta Cilacap yang muncul, sementara nama Garut dengan panjang hingga 34 kilometer yang terlintasi dalam proyek itu sirna.
"Kami juga mempertanyakan ada apa ini, kok nama daerah lain muncul, sementara kami tidak?" ujarnya.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Agis sapaan akrab Agus Ismail, munculnya nama daerah dalam sebuah jalur proyek nasional, dinilai sangat bermanfaat untuk mengenaikan potensi daerah sekaligus menaikan pamor dan promosi potensi suatu daerah.
"Kalau hanya daerah lain muncul, orangnya tahunya hanya daerah itu, sementara kami tidak dikenal," ujarnya.
Selain itu, penghilangan nama daerah dalam sebuah rute transportasi nasional, berpotensi menghilangkan potensi suatu daerah. "Jangan sampai mematikan peran daerah aktivitas yang sudah ada," kata dia.
Awalnya dalam proyek awal jalan tol Cigatas alias Cileunyi-Garut-Tasik, nama Garut sempat muncul, namun setelah perubahan menjadi jalan tol Gedebage-Tasik-Cilacap, nama Garut justru menghilang.
"Masa mau ke Tasik tidak lewat Garut, memangnya mau lewat mana ?" Kata dia.
Agis menilai rencana mulia pemerintah dengan membuka jalur tol dinilai tepat, sebagai ihtiar membangkitkan pertumbuhan ekonomi masyarakat suatu daerah.
"Makanya sejak awal kami mendukung rencana tol itu," kata dia.
Namun dengan penghilangan nama daerah, dikhawatirkan menimbulkan ketimpangan ekonomi akibat tidak adanya informasi mengenai potensi Garut. "Orang tahunya wisata hanya Pangandaran, padahal potensi wisata Garut juga tidak kalah bagusnya, " kata dia.
Sebagai daerah dengan potensi wisata dan pertanian terbanyak di Jawa Barat, kemunculan nama Garut dalam proyek jalan tol itu, penting untuk mengingatkan pengunjung yang datang.
"Bagaimana orang tahu situ Bagendit sebagai destinasi wisata dunia, nama Garutnya saja tidak ada," kata dia.