IHSG Berpeluang Melemah, Cermati Saham Pilihan Ini

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG masih akan dibayangi oleh gelombang tekanan yang belum akan berakhir.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Apr 2021, 06:30 WIB
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi konsolidasi pada perdagangan saham Selasa, (27/4/2021). 

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG masih akan dibayangi oleh gelombang tekanan yang belum akan berakhir. Sedangkan level support terdekat terlihat tidak dapat dipertahankan sehingga peluang tekanan masih terlihat.

William menambahkan, para investor asing masih mencatatkan capital inflow secara year to date (ytd) dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia.

"IHSG masih berpotensi konsolidasi. IHSG akan bergerak di kisaran 5.827-6.088," ujar William dalam catatannya.

Hal senada dikatakan Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi. Ia menuturkan, IHSG berpotensi kembali bergerak tertekan secara teknikal. IHSG akan bergerak di kisaran 5.926-5.991.

"Secara teknikal IHSG gagal mengkonfirmasi rebound setelah terlihat pulled back MA5 dan MA20 serta break out support level. Stochastic memasuki area jenuh jual dengan pergerakan MACD yang masih negatif meskipun memiliki kondisi unvervalue," ujar dia.

Pada penutupan perdagangan Senin, 26 April 2021, IHSG melemah 52,04 poin atau 0,86 persen ke posisi 5.964. Sektor saham keuangan, infrastruktur, dan industri dasar memimpin pelemahan hingga akhir sesi perdagangan.

"Kerapuhan optimisme investor terhadap keberhasilan vaksinasi global dengan angka kasus COVID-19 yang menurun menjadi faktor utama,” ujar dia.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 226,57 miliar pada Senin, 26 April 2021. Saham-saham perbankan menjadi yang terbanyak dijual investor asing seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 2,59 persen, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar 2,85 persen dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sebesar 3,37 persen.

"Investor beralih ke Amerika Serikat yang merupakan dampak dari produk domestik bruto (PDB) AS kuartal I 2021 yang diekspektasi meningkat lebih cepat pada fase pemulihannya,” ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Saham Pilihan

Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk saham pilihan yang dapat dicermati investor secara teknikal, Lanjar memilih saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Harum Energy Tbk (HRUM).

Kemudian ada PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT PP Tbk (PTPP), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Beton Tbk (WSKT), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).

Sedangkan William memilih saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), UNVR, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Astra International Tbk (ASII).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya