Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dan Inggris meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan. Hal ini ditandai dengan penandatangan Nota Kesepahaman Pembentukan Komite Ekonomi dan Perdagangan Bersama (KEPB) atau Joint Economic and Trade Committee (JETCO) antara Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi dan Secretary of State forInternational Trade United Kingdom Elizabeth secara virtual.
Penandatanganan JETCO ini membuka peluang kerja sama perdagangan yang lebih besar di masa mendatang.
Advertisement
"Penandatanganan JETCO ini menandai babak baru dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Inggris. Diharapkan kedua negara dapat mendorong peningkatan hubungan ekonomi bilateral di masa depan, membantu masuknya barang dan jasa Indonesia ke pasar Inggris, serta mendorong investasi Inggris di Indonesia," jelas Lutfi dalam keterangannya seperti dikutip pada Selasa (27/4/2021).
Menurut Lutfi, JETCO merupakan tonggak penting dalam meningkatkan kemitraan Indonesia-Inggris. Kedua negara diharapkan dapat meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangannya bersama-sama melalui perjanjian perdagangan.
Sampai saat ini, Indonesia dan Inggris telah mengidentifikasi sembilan sektor potensial berikut hambatan dan peluang kerjasamanya, yaitu pendidikan, makanan dan minuman serta produk pertanian, teknologi, obat-obatan dan pelayan kesehatan, infrastruktur dan transportasi, kayu dan produk kayu, energi terbarukan, jasa keuangan dan profesional, serta ekonomi kreatif.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perdagangan Indonesia-Inggris
Total perdagangan Indonesia-Inggris pada 2020 sebesar USD 2,2 miliar. Pada Januari—Februari 2021 tercatat sebesar USD 335,70 juta.
Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke Inggris sebesar USD 201,86 juta. Sedangkan, impor Indonesia dari Inggris sebesar USD 133,83 juta.
Adapun produk ekspor utama Indonesia ke Inggris diantaranya alas kaki dengan sol luar karet, plastik, kulit, minyak sawit dan turunannya.
Advertisement