Liputan6.com, Jakarta Perum Bulog terus melakukan upaya untuk membantu mengatasi kebutuhan daging yang meningkat belakangan ini, khususnya selama bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran 2021. Salah satunya dengan meluncurkan layanan pembelian daging kerbau beku melalui e-commerce “ipanganandotcom”.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan, dengan menyediakan layanan belanja online maka rakyat bisa memiliki pilihan alternatif untuk memenuhi kebutuhan akan daging dengan membeli daging kerbau beku.
Advertisement
Pilihan belanja daging kerbau beku dapat dilakukan melalui ipanganandotcom yang tersedia di aplikasi SHOPEE dan dijual dengan harga Rp 84.999,- per kg sudah termasuk ongkos kirim SAMEDAY sampai depan rumah konsumen. Harga yang murah secara online ini merupakan sinergi strategis antara Perum Bulog, StoreSend Indonesia, Shopee dan JNE.
"Setelah Bulog menggelar operasi pasar berupa komoditas daging kerbau beku seharga Rp 80.000,- per kg di beberapa kelurahan, pasar dan jaringan Rumah Pangan Kita pada pekan lalu, Bulog melanjutkannya dengan menyediakan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan daging rakyat dengan harga yang terjangkau melalui belanja on-line. Dengan demikian rakyat bisa memiliki pilihan untuk membeli daging tanpa kesulitan," ujar pria yang akrab disapa Buwas dalam pernyataannya, Selasa (26/4/2021).
Budi Waseso mengemukakan, layanan on-line Perum Bulog diciptakan sebagai salah satu upaya memenuhi kebutuhan daging melalui pemanfaatan teknologi digital. Sehingga, masyarakat memperoleh bahan pangan khususnya daging dengan cepat, mudah dan murah.
"Sebagai bagian dari pemerintah, Bulog memahami situasi kebutuhan daging yang meningkat belakangan ini. Bulog akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersediaan pangan pokok tersebut dan saya sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran Bulog di tanah air untuk menyiapkan stok daging beku yang bisa langsung dibeli masyarakat," bebernya.
Apalagi, kata Buwas, sejak awal tahun ini, masyarakat mengalami kesulitan untuk mendapatkan daging sapi di pasaran dengan harga terjangkau, sehingga pemerintah memberikan penugasan kepada Perum Bulog untuk mengimpor daging kerbau dari luar negeri sebagai alternatif dalam memenuhi kebutuhan akan daging, khususnya dalam momen Ramadan dan menjelang Idul Fitri 2021.
"Perum Bulog juga terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah guna membantu menyukseskan program pemerintah dengan menstabilkan harga pangan lainnya pada saat Ramadan dan Idul Fitri," tutupnya.
Sulaeman
Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tak Mau Bawa Covid-19, Bulog Tunda Impor 26 Ribu Ton Daging Kerbau India
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menceritakan, pihaknya saat ini masih terikat perjanjian kontrak dengan India untuk mendatangkan 26 ribu ton daging kerbau. Namun, kedatangannya untuk sementara ditunda lantaran Negeri Bollywood tengah menghadapi gelombang ketiga pandemi Covid-19.
"Yang sudah terkontrak 26 ribu ton. Kita hold, karena situasi covid di India yang belum memungkinkan tapi sudah terkontrak," kata dia di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta, Senin (26/4/2021).
Secara jadwal, pria yang akrab disapa Buwas ini mengatakan, sebanyak 26 ribu ton daging kerbau India tersebut semustinya didatangkan ke Indonesia pada rentang waktu Mei-Juni 2021.
"Tapi sementara kita hold, karena situasi. Jangan sampai nanti timbul image lagi membawa virus covid. Kita jaga untuk kepentingan negara, tidak mengejar keuntungan," tegas Buwas.
Buwas memaparkan, untuk saat ini Bulog telah menyimpan stok daging kerbau impor asal India sebesar 13 ribu ton. Pasokan tersebut nantinya akan disalurkan untuk menjaga ketersediaan jelang Lebaran 2021.
Menurut dia, stok daging kerbau tersebut aman untuk dikonsumsi karena telah mengikuti syarat dan protokol yang berlaku.
"Sementara yang sudah kita simpan dalam penjualan sebesar 13 ribu ton. Relatif aman. Pengiriman di sana sudah sesuai standar, kemudian tiba di sini cek, jadi harus aman," ungkapnya.
Buwas menyampaikan, sebanyak 13 ribu ton daging kerbau tersebut telah didatangkan sebelum India terkena wabah lanjutan pandemi Covid-19. Perum Bulog disebutnya telah terikat dengan sejumlah perjanjian kontrak dengan pengusaha daging kerbau potong di negara tersebut.
"Kenapa harus India, karena yang ada memang di India. Tapi tetap ada prosedurnya, termasuk halal dan syarat-syarat penyakit. Ini sudah jadi komitmen kontrak kita," ujar Buwas.
Advertisement