Liputan6.com, Jakarta Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI Purn Teddy Lhaksmana Widya Kusuma menilai penyebutan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua kini sudah tak relevan lagi. Menurut dia, sejumlah pihak ingin agar KKB diganti menjadi separatis teroris.
"Penyebutan nama KKB sudah tidak sesuai dan beberapa pihak mengusulkan penyebutan KKB menjadi separatis teroris. Hal ini menjadi sebuah tindak kontra-terorisme melalui Resolusi 1373 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa," jelas Teddy dikutip dari siaran pers, Selasa (27/4/2021).
Advertisement
Dia menegaskan, dengan kondisi Papua saat ini, maka pemerintah punya peluang untuk menuntaskan masalah KKB. Terlebih, kata Teddy, evaluasi operasi di Papua sudah dibahas.
"Operasi penuntasan KKB harus dilanjutkan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala BNPT Boy Rafli Amar dan Asops Kapolri Irjen Pol Imam Sugianto sepakat bahwa operasi di Papua bukan operasi militer, melainkan operasi penegakkan hukum. Untuk itu, kejahatan KKB di Papua bisa diproses secara hukum.
"Tapi keterlibatan TNI di sana terkait masalah kedaulatan negara, sehingga harus totalitas hadapi situasi di Papua," kata Boy.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kepala BIN Papua Tertembak
Sebelumnya, Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Daerah Papua Brigjen TNI Putu IGP Dani NK sekitar pukul 15.50 WIT atau Minggu (25/4/2021) petang meninggal dunia saat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
Data yang dihimpun Antara mengungkapkan, korban Brigjen TNI Putu Dani ke kampung Dampet sekitar pukul 09.20 WIT bersama tujuh anggota menggunakan empat sepeda motor. Saat berada di kampung Dambet itulah, Brigjen TNI Putu Dani tertembak dan meninggal akibat luka tembak yang dialaminya.
Jarak kampung Dambet dengan Beoga sekitar tiga kilometer dan merupakan kampung terakhir yang dilaporkan diserang KKB Papua dengan membakar rumah warga, perumahan guru, serta sekolah dasar.
Advertisement