Liputan6.com, Surabaya - Para pelajar sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Kabupaten Kediri, memulai sekolah tatap muka secara bergiliran dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Tadi saya cek kapasitas (ruang kelas) 50 persen. Jika muridnya 32 orang dalam satu kelas, ada 16 orang yang masuk. Itu pun hanya dua jam. Satu mata pelajaran kami beri waktu 30 menit, jadi empat mata pelajaran sehari," kata Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana di SMPN I Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Selasa (27/4/2021) seperti dikutip Antara.
Advertisement
Ia mengatakan, dalam sekolah tatap muka ini, dari pihak sekolah menerapkan protokol kesehatan dengan cukup baik dan siswa juga bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Selain ada yang masuk langsung, sisa siswa lainnya tetap mengikuti sekolah secara daring di rumah.
Dhito sempat berkomunikasi dengan para siswa. Mereka juga menyatakan senang karena kembali masuk sekolah.
Namun, guru juga mendapati masalah saat sekolah daring, karena rata-rata waktu pengerjaan tugas tidak sesuai dengan ketentuan.
Ke depan, ia berharap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Kediri bisa seperti sebelumnya dan semua siswa bisa masuk sekolah bersamaan.
Namun, bupati mengakui pandemi COVID-19 mengubah semuanya, sehingga sampai saat ini pemerintah masih akan mempertahankan sistem yang ada, yakni sekolah daring dan datang langsung ke sekolah.
Ia juga tidak memaksa jika orang tua belum mengizinkan anaknya untuk sekolah tatap muka karena masih pandemi COVID-19. Segala keputusan tetap dikembalikan pada orang tua anak.
Namun, di sekolah protokol kesehatan juga ketat, sehingga ia berharap orang tua murid tidak perlu ragu anaknya sekolah tatap muka.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
4.624 Kasus Positif Covid-19
Kepala SMPN 1 Ngadiluwih Imam Basori mengatakan, sekolah tatap muka mulai dilaksanakan sejak Senin (26/4/2021) dan berlangsung secara bergiliran.
"Hari ini ada 150 siswa kelas VIII. Jadi, masing-masing ruangan ada 16 siswa yang masuk dan siswa lainnya daring. Ini kelas VII dan VIII masuk semua," kata dia.
Di sekolah itu, total terdapat 1.251 siswa mulai dari kelas VII hingga IX. Pihak sekolah berharap siswa-siswo juga belajar dengan nyaman dan tetap menerapkan protokol kesehatan di sekolah dan luar sekolah.
Di Kabupaten Kediri, hingga Senin (26/4/2021) terdapat 4.624 orang terkonfirmasi positif COVID-19. Terdapat 53 orang masih dirawat, 4.119 orang telah sembuh, dan 452 orang meninggal dunia, dengan kasus probable 170 orang.
Advertisement