Ratusan Lubang Raksasa Misterius Bermunculan di Turki, Ada Apa?

Hampir dua kali lipat dari tahun lalu, sinkhole di Turki menelan lahan pertanian Turki.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Apr 2021, 20:40 WIB
ilustrasi sinkhole (Wikipedia)

Liputan6.com. Provinsi Konya - Ratusan sinkhole telah dilaporkan di Provinsi Konya yang berfokus pada pertanian di Turki sejak awal tahun ini. Angka tersebut hampir dua kali lipat jumlah yang terdaftar tahun lalu.

Dikutip dari Oddity Central, Selasa (27/4/2021), manusia merupakan alasan mengapa sinkhole ini tetap bermunculan.

Provinsi Konya, yang terletak di Daratan Konya adalah wilayah yang dikenal sebagai keranjang roti Turki karena lautan gandum yang luas.

Walau Konya tetap menjadi pusat pertanian utama negara, kekeringan terus-menerus yang melanda para petani di daerah ini telah menyebabkan masalah yang tidak terduga yang semakin memburuk dalam beberapa tahun terakhir.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.


Dua Kali Lipat dari Tahun Lalu

Sinkhole (Facebook/Yaşar Eren)

Profesor Fetullah Arik, kepala Pusat Penelitian Sinkhole di Universitas Teknik Konya mengatakan bahwa sinkhole tersebut adalah fenomena yang baru diamati sepuluh hingga 15 tahun terakhir tetapi penyebab masalahnya dapat ditelusuri kembali ke tahun 1970-an saat irigasi air tanah yang tidak terkendali dimulai di daerah tersebut. Sayangnya, praktik tersebut tetap berlanjut hingga hari ini.

"Para petani juga mencoba mencari solusi, dengan mengisi lubang runtuhan tetapi pada akhirnya tidak dapat diisi dengan baik karena kekosongan di bawah tanah lebih luas dari yang terlihat oleh mata. Sebaiknya tandai daerah itu dengan lubang runtuhan agar tidak terjadi kecelakaan," jelasnya.

Saat ini, ada 660 sinkhole yang terdokumentasi di Provinsi Konya. Jumlah yang hampir dua kali lipat dari 350 yang terhitung tahun lalu.

 

Reporter: Paquita Gadin


Infografis Kantor dan Area Komunitas Rawan Penularan Covid-19

Infografis Kantor dan Area Komunitas Rawan Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya