Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi dikabarkan akan melantik 2 menteri di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu besok, 27 April 2921.
Jokowi akan melantik Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Dikbud-Ristek). Kemudian, melantik Bahlil Lahadalia menjadi Menteri Investasi.
Advertisement
Pelantikan ini bagian dari langkah reshuffle kabinet terbatas. "Iya, besok siang (pelantikan)," kata sumber Liputan6.com saat dikonfirmasi, Selasa (27/4/2021).
Selain itu, Jokowi disebut juga mengangkat Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN). Namun, belum diketahui siapa sosok yang akan mengisi posisi tersebut.
Adapun reshuffle kabinet terbatas ini dilakukan usai usulan pemerintah melebur Kemendikbud dengan Kemeristek dan pembentukan Kementerian Investasi disetujui oleh DPR RI.
Nadiem sendiri sebelumnya hanya menjabat sebagai Mendikbud. Sementara itu, Bahlil Lahadalia sebelumnya mengisi posisi Kepala Badan Koordinasi Penanamam Modal (BKPM).
Sebagai informasi, Bambang Brodjonegoro sebelumnya menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN. Bambang sendiri beberapa waktu lalu telah menyatakan pamit dari kementetriannya.
Jokowi yang diketahui kerap kali melakukan reshuffle di hari Rabu Pon atau Pahing baik di periode pertama atau kedua. Reshuffle kabinet terakhir pada Desember 2020 lalu dilakukan di Rabu Pon.
Saksikan Video Ini
Soal Reshuffle Kabinet, Jubir: Hanya Tuhan dan Presiden yang Tahu
Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi) Fadjroel Rachman buka suara soal isu reshuffle kabinet yang ramai diperbincangkan.
Fadjroel menegaskan, hingga saat ini, Presiden belum mengumumkan adanya reshuffle kabinet.
"Apabila reshuffle kabinet memang diperlukan, maka Presiden sendiri yang akan mengumumkan dan menyampaikan ke publik seperti pada bulan 22 Desember 2020 di beranda istana," ujar Fadjroel dalam potongan video, dikutip Liputan6.com, Selasa (27/4/2021).
Fadjroel menegaskan, hingga saat ini, informasi terbaru yang dibahas Presiden ialah terkait penggabungan Kemenristek/BRIN dan Kemendikbud menjadi satu kementerian. Penunjukkan menteri yang bakal membawahi instansi tersebut juga masih menjadi misteri.
"Dalam bahasa rakyat, hanya presiden Jokowi dan Tuhan yang tahu, kapan, siapa, yang akan menduduki jabatan menteri di kementerian tersebut," tandas Fadjroel.
Adapun, peleburan 2 kementerian tersebut didasarkan pada pertimbangan pemerintah sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat
Kemudian, ada pula pertimbangan khusus untuk efisiensi dan efektifitas dan perkembangan atau perubahan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi), peningkatan kinerja dan beban kerja pemerintah dan kebutuhan penanganan urusan tertentu dalam pemerintahan.
"Reshuffle adalah hak prerogratif Presiden," tegas Fadjroel.
Advertisement